Erik ten Hag disebut cocok melatih Manchester United. Kemampuannya mengatasi ego di ruang ganti menjadi alasannya.
Kursi manajer MU saat ini tengah disorot. Ole Gunnar Solskjer terancam dipecat manajemen, lantaran hasil buruk Setan Merah.
Hingga pekan ke-11 Liga Inggris, MU masih tertahan di peringkat 6 klasemen Liga Inggris. Padahal, manajemen sudah mendatangkan Cristiano Ronaldo, Jadon Sancho, hingga Raphael Varane di bursa transfer musim panas kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumor pemecatan Solskjaer sempat merebak, begitu juga dengan nama-nama calon penggantinya. Di antaranya adalah Erik ten Hag, yang disebut cocok menggantikan manajer asal Norwegia itu.
Erik ten Hag kini sedang melatih Ajax Amsterdam. Pelatih 51 tahun itu kini sedang membawa Ajax memimpin klasemen Eredivisie dan lolos ke 16 besar Liga Champions.
Rio Ferdinand, eks bek MU, menyebut Ten Hag sosok kompeten melatih MU. Menurutnya, Ten Hag bisa mengatasi ego di ruang ganti pemain, yang saat ini tidak bisa diatasi Ole Gunnar Solskjer.
"Saya menggunakan Antonio Conte sebagai titik referensi yang baik untuk itu. Setiap kali dia bergabung dengan klub baru, tidak ada yang bisa dinegosiasikan dan dia memberi tahu mereka, 'inilah yang terjadi, inilah saya, jika Anda tidak bisa bersama saya, Anda bisa pergi," jelas Ferdinand dalam Youtube Five.
"Saya pikir itulah jenis sikap dan mentalitas yang memisahkan manajer yang baik dari manajer puncak. Anda harus bisa masuk ke sana dan memimpin seluruh ruang ganti yang penuh dengan ego, kepribadian besar, karakter besar. Itu tugas siapa saja yang masuk."
"Sekarang saya tidak mengenal Ten Hag secara pribadi, tetapi dia melakukan pekerjaan yang fantastis di Ajax. Ingat, Ajax bukanlah klub kecil. Mereka adalah klub besar, klub terbesar di Belanda."
"Ya, itu berbeda dan lanskapnya berbeda, tetapi ini masih klub besar yang harus dia tangani dan tingkat harapan di sana setiap hari adalah untuk menang. Itu adalah sesuatu yang akan ada di sana setiap hari, begitu juga jika dia datang ke Manchester United. Siapa pun yang masuk, mereka harus bisa berurusan dengan orang. Itulah seni seorang manajer yang fantastis," jelas Ferdinand.
Baca juga: Saran untuk Ole: Coba Rombak Staf Pelatihnya |