4-2-2-2 Ralf Rangnick Saat MU Vs Crystal Palace

4-2-2-2 Ralf Rangnick Saat MU Vs Crystal Palace

Kris Fathoni W - Sepakbola
Senin, 06 Des 2021 13:20 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - DECEMBER 05: Fred of Manchester United scores their sides first goal during the Premier League match between Manchester United and Crystal Palace at Old Trafford on December 05, 2021 in Manchester, England. (Photo by Alex Livesey/Getty Images)
Gol Fred, penentu kemenangan MU Vs Palace. (Foto: Getty Images/Alex Livesey)
Jakarta -

Laga pertama Manchester United di bawah arahan Ralf Rangnick bukan cuma memperlihatkan pressing tinggi seperti dugaan. Juga ada perubahan formasi untuk mengakomodirnya.

Pada awalnya, Man United terlihat memakai pola 4-2-3-1 ketika menjamu Crystal Palace, Minggu (5/12) malam WIB. Juga tak ada kejutan berarti dalam pilihan pemain -- yang dapat dipahami mengingat Rangnick juga baru punya waktu untuk menjalani satu sesi latihan dengan para pemain Setan Merah jelang laga ini.

MU Vs PalaceFormasi MU awalnya diduga seperti ini. Foto: Olahan, via buildlineup.com

Namun, seiring jalannya pertandingan terlihat jelas bahwa ada perbedaan di lapangan. Ada intensitas tinggi dalam melakukan pressing sedari garis depan dengan formasi 4-2-2-2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selepas Ole Gunnar Solskjaer, MU sejatinya mulai memperlihatkan pressing tinggi di bawah Michael Carrick -- sampai memunculkan dugaan bahwa sejak itu pun Rangnick sudah campur tangan. Tapi pressing MU lawan Palace tetap berbeda.

Disokong formasi 4-2-2-2, para pemain MU memasang garis pertahanan sangat tinggi yang juga selaras dengan gaya high press sedari lini depan. Diogo Dalot dan Alex Telles mengapit jantung pertahanan, dan kemudian 'dilepas bebas' jauh ke depan. Scott McTominay dan Fred setia menempati posisi pivot ganda di depan pertahanan, walapun juga memberi impresi lebih dinamis. Bruno Fernandes dan Jadon Sancho berperan bagaikan nomor 10 ganda, di belakang Marcus Rashford dan Cristiano Ronaldo.

ADVERTISEMENT
MU Vs Palace4-2-2-2 MU Vs Palace. Foto: Olahan, via buildlineup.com

Dengan 4-2-2-2 lawan Palace, saat menyerang Man United berusaha tetap memaksimalkan lebar lapangan dengan Dalot dan Telles yang rutin maju ke depan bagaikan bek sayap. Ketika bertahan, formasi 4-2-2-2 ini tampak memang dipakai untuk bisa selekas mungkin merebut bola di garis depan dengan efektif dan efisien. Usaha membuat titik antar-pemain jadi lebih rapat saat menekan dalam formasi ini juga memunculkan potensi adanya 'segitiga-segitiga' kecil guna memainkan operan cepat.

Memang, terapan pola itu tampak masih jauh dari sempurna. Di babak kedua, misalnya, ketika pressing para pemain the Red Devils mulai mengendur. Atau jarak antar-pemain yang beberapa kali masih kelewat renggang. Suplai bola berbahaya ke lini depan juga masih tanggung dan relatif tak banyak, sebagaimana adanya beberapa penyelesaian akhir yang kurang oke.

Namun, sekali lagi, MU yang ini baru menjalani satu sesi latihan bersama Rangnick. Masih ada banyak waktu untuk menempa apa yang diinginkan Rangnick kepada para pemainnya. Toh, hasil akhirnya juga berpihak pada MU lewat kemenangan plus clean sheet.

MU Vs PalaceHeatmap pergerakan para pemain MU Vs Palace. Foto: Dok. Whoscored

Lantas, apa kata Ralf Rangnick mengenai skema permainan Man United itu, juga pemikiran di balik tiga pergantian pemain yang ia lakukan? Simak di halaman berikutnya.

"Buatku, yang logis adalah tidak banyak melakukan perubahan posisi atau mengubah banyak hal setelah menang lawan Arsenal. Semua masih fit, tak ada yang cedera, sudah pulih, jadi aku pun memainkan starting XI yang sama," kata Rangnick di Manchester Evening News.

"Pertanyaan buatku saat itu adalah bagaimana kami melakukan tekanan untuk menguasai bola, bagaimana kami pegang kendali? Jadi aku memutuskan untuk pakai 4-2-2-2 dengan dua striker, bukan cuma Cristiano sendirian di depan tapi bersama dengan Marcus, memaksimalkan kecepatan untuk bola-bola vertikal."

"Dan secara bersamaan, juga dengan Jadon dan Bruno di dua posisi nomor 10, sisanya (pemain lain) tetap sama. Dengan Bruno dan Jadon di kedua posisi 10 itu, kami punya ruang cukup untuk kedua full back merangsek ke depan dan meminta bola di sektor sayap. Jadi mereka main nyaris seperti bek sayap. Alex dan Diogo, terutama di babak pertama, tampil sangat luar biasa secara ofensif dan itulah kenapa aku memainkan 4-2-2-2."

Manchester United's manager Ralf Rangnick reacts during the English Premier League soccer match between Manchester United and Crystal Palace at Old Trafford stadium in Manchester, England, Sunday, Dec. 5, 2021. (AP Photo/Jon Super)Ekspresi gembira Ralf Rangnick. Foto: AP/Jon Super

"Aku adalah penyuka sistem di mana para pemain berada di posisi terbaiknya, sebisa mungkin. Posisi paling menantang dalam formasi ini, terutama saat bola dikuasai Palace, adalah kedua nomor 10 dengan Bruno dan Jadon tampil baik. Ini sedikit baru, walaupun tidak baru-baru amat, tapi tak banyak berbeda jika pun Jadon main sedikit ke dalam atau pun keluar, tapi secara defensif mereka berdua tampil baik."

Rangnick melakukan tiga pergantian pemain di babak kedua, yakni Mason Greenwood untuk Sancho di menit ke-62 lalu Anthony Elanga untuk Rashford di menit ke-76, dan kemudian Donny van de Beek untuk Fernandes di menit-menit akhir. Greenwood berhasil membuat assist untuk gol tunggal MU dari kaki Fred.

"Kami sangat ingin menang. Buatku, logis memasukkan Mason dan Anthony di posisi itu dan, kemudian, Donny menggantikan Bruno. Hasilnya bagus, kami bikin gol dan layak menang."


Hide Ads