"Buatku, yang logis adalah tidak banyak melakukan perubahan posisi atau mengubah banyak hal setelah menang lawan Arsenal. Semua masih fit, tak ada yang cedera, sudah pulih, jadi aku pun memainkan starting XI yang sama," kata Rangnick di Manchester Evening News.
"Pertanyaan buatku saat itu adalah bagaimana kami melakukan tekanan untuk menguasai bola, bagaimana kami pegang kendali? Jadi aku memutuskan untuk pakai 4-2-2-2 dengan dua striker, bukan cuma Cristiano sendirian di depan tapi bersama dengan Marcus, memaksimalkan kecepatan untuk bola-bola vertikal."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan secara bersamaan, juga dengan Jadon dan Bruno di dua posisi nomor 10, sisanya (pemain lain) tetap sama. Dengan Bruno dan Jadon di kedua posisi 10 itu, kami punya ruang cukup untuk kedua full back merangsek ke depan dan meminta bola di sektor sayap. Jadi mereka main nyaris seperti bek sayap. Alex dan Diogo, terutama di babak pertama, tampil sangat luar biasa secara ofensif dan itulah kenapa aku memainkan 4-2-2-2."
![]() |
Baca juga: Kaki Kanan Fred Ngeri Juga |
"Aku adalah penyuka sistem di mana para pemain berada di posisi terbaiknya, sebisa mungkin. Posisi paling menantang dalam formasi ini, terutama saat bola dikuasai Palace, adalah kedua nomor 10 dengan Bruno dan Jadon tampil baik. Ini sedikit baru, walaupun tidak baru-baru amat, tapi tak banyak berbeda jika pun Jadon main sedikit ke dalam atau pun keluar, tapi secara defensif mereka berdua tampil baik."
Rangnick melakukan tiga pergantian pemain di babak kedua, yakni Mason Greenwood untuk Sancho di menit ke-62 lalu Anthony Elanga untuk Rashford di menit ke-76, dan kemudian Donny van de Beek untuk Fernandes di menit-menit akhir. Greenwood berhasil membuat assist untuk gol tunggal MU dari kaki Fred.
"Kami sangat ingin menang. Buatku, logis memasukkan Mason dan Anthony di posisi itu dan, kemudian, Donny menggantikan Bruno. Hasilnya bagus, kami bikin gol dan layak menang."
(krs/cas)