Pierre-Emerick Aubameyang tengah dihukum oleh Arsenal karena melakukan tindakan indisipliner. Manajer Chelsea Thomas Tuchel pun bersimpati kepada penyerang Gabon tersebut.
Aubameyang dan Tuchel pernah bekerja sama di Borussia Dortmund dulu, dan berhasil menjuarai DFB-Pokal pada 2017. Sewaktu di Dortmund, Tuchel mengaku bahwa Aubameyang juga sesekali melanggar aturan yang diterapkan klub, namun biasanya dimaafkan.
Di Arsenal, Aubameyang sebetulnya sudah pernah mengalami hal yang sama. Namun baru-baru ini ia kembali melakukannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aubameyang telat pulang tepat waktu usai pulang ke Pracis demi mengunjungi ibunya. Ia akhirnya dicoret dari yang skuad yang bertanding melawan Southampton dan West Ham United selama sepekan terakhir. Striker 32 tahun itu juga kehilangan jabatan kapten tim.
Tuchel turut prihatin dengan apa yang dialami Aubameyang, namun ia juga menghormati keputusan Arsenal yang menghukum bekas pemainnya itu.
![]() |
"Saya akan bicara dengannnya, tapi kalian tahu, saya juga tak mau mengganggunya," ujar Tuchel kepada wartawan yang bertanya soal kasus Aubameyang, dikutip Metro.
"Dia dulu merupakan pemain penting bagi saya, dan hubungan kami masih dekat sampai sekarang. Saat kami bertemu, suasananya masih sangat bagus. Saya hanya bisa mengatakan hal-hal baik soal Auba, sebagai pemain dan juga sebagai orang biasa."
"Saya prihatin atas masalah yang menimpanya. Seharusnya dia tak terjerumus dalam hal ini, apalagi dia punya kualitas diri dan karakter positif. Dan saya masih percaya dengan hal tersebut."
"Tapi saya tak terlibat, dan saya tak terlibat dengan apa yang terjadi di klubnya sekarang, dan saya juga ingin menunjukkan rasa hormat saya (kepada Arsenal), tak terlibat dan tak menilai siapa yang benar dan yang salah," jelas Tuchel.
Dengan apa yang kini menimpanya, Aubameyang pun kembali digosipkan dengan pintu keluar Arsenal. Barcelona disebut-sebut meminatinya, untuk dijadikan sebagai pengganti Sergio Aguero yang pensiun karena masalah kesehatan.
(adp/raw)