Mikel Arteta Terlalu Keras sama Aubameyang?

Mikel Arteta Terlalu Keras sama Aubameyang?

Bayu Baskoro - Sepakbola
Kamis, 16 Des 2021 19:00 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 03: Pierre-Emerick Aubameyang of Arsenal looks on as he warms up prior to the Premier League match between Arsenal and Liverpool at Emirates Stadium on April 03, 2021 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Julian Finney/Getty Images)
Pierre-Emerick Aubameyang dicopot dari jabatan kapten Arsenal. (Foto: Getty Images/Julian Finney)
London -

Pierre Emerick-Aubameyang dicopot Mikel Arteta dari jabatan kapten Arsenal seusai mengunjungi ibunya yang sakit. Hukuman tersebut dianggap terlalu berlebihan.

Aubameyang harus mengakhiri jabatan kapten Arsenal yang sudah diembannya sejak 2019. Striker Gabon itu dicopot dari posisi kapten tim, Rabu (15/12/2021), dan diparkir dalam duel kontra West Ham United keesokan harinya.

"Menyusul pelanggaran kedisiplinan terbarunya pekan lalu, Pierre-Emerick Aubameyang tidak akan lagi jadi kapten kami, dan tidak akan dipilih untuk pertandingan melawan West Ham United," demikian bunyi pernyataan Arsenal di situs resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan ini terungkap jika Pierre-Emerick Aubameyang melakukan pelanggaran disiplin karena alasan pribadi. Pemain 32 tahun itu telat kembali ke klub selepas membesuk ibunya yang sakit di Prancis.

Pencopotan ban kapten Arsenal dari Aubameyang mendapat kritikan dari eks pemain Manchester City, Trevor Sinclair. Dia menilai Aubameyang tidak bersalah ketika mendahulukan kepentingan ibunya ketimbang klub.

ADVERTISEMENT

Sinclair turut membagikan pengalamannya yang mendapat lampu hijau dari Man City untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Sikap empati seperti itu yang disebutnya belum tampak di kubu Arsenal, terutama Mikel Arteta.

"Pada tahun 2006 ibu saya sekarat di rumah sakit. Stuart Pearce, manajer Manchester City saat itu, bilang ke saya, 'Ambillah cuti selama yang kamu mau'. Saya pun bisa menemani ibu saya hingga dia mengembuskan napas terakhir," kata Sinclair, dilansir dari Sportskeeda.

"Itulah sikap kerendahan hati, sebuah empati. Saya tidak tahu seberapa sakitnya ibu Aubameyang, tapi ketika membicarakan tentang ibu seseorang yang tidak sehat, saya rasa anda mesti menunjukkan kerendahan hati. Bagi saya, Arteta belum menunjukkan itu," dia menambahkan.

"Namun seperti yang saya katakan sebelumnya, kami belum tahu detail pastinya, jadi saya tidak ingin berhenti di situ. Apa yang akan saya katakan adalah: Anda hanya punya satu ibu," pungkasnya soal situasi Pierre-Emerick Aubameyang di Arsenal.

(bay/aff)

Hide Ads