Menjelang pergantian tahun, masalah Chelsea nyatanya belum juga selesai. Bagai sudah jatuh tertimpa tangga, kini satu masalah lagi yang datang bernama Romelu Lukaku!
Dalam wawancara dengan Sky Sports Italia, Lukaku mengungkapkan isi hatinya. Dirinya mengaku, tidak bahagia di Chelsea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara fisik saya baik-baik saja. Tapi saya tidak senang dengan situasi di Chelsea. Tuchel memilih bermain dengan sistem lain," katanya.
"Saya tidak akan menyerah, saya akan menjadi profesional. Saya tidak senang dengan situasinya tetapi saya profesional - dan saya tidak bisa menyerah sekarang," sambungnya.
![]() |
Romelu Lukaku jadi pembelian termahal Chelsea di bursa transfer musim panas kemarin. The Blues memboyongnya seharga 115 juta Euro atau setara Rp 1,8 triliun.
Lukaku yang kembali ke Chelsea, sempat mengaku bahagia bisa pulang ke Stamford Bridge. Tahun 2011 silam, Lukaku pernah berseragam The Blues tapi kurang mendapat kesempatan sampai akhirnya dilepas.
"Pada akhirnya ini terjadi karena sekarang adalah waktu yang tepat, usia yang tepat, tim sedang tampil baik, dan segalanya siap dan tersedia untuk sukses. Saya sendiri jauh lebih kalem. Saya sudah lebih dewasa dengan kehidupan sebagai ayah dan saya lebih relaks," katanya ketika kembali berseragam Chelsea.
Baca juga: Tuchel soal Komentar Lukaku: Bikin Gaduh! |
Kembali soal Romelu Lukaku yang kini mengaku tidak bahagia di Chelsea, dirinya turut serta menyinggung Inter Milan. Lukaku berujar, kalau Inter masih di hatinya!
"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan saya. Saya selalu mengatakan bahwa saya memiliki Inter di hati saya: Saya tidak tahu apa saya akan kembali ke Inter, saya sangat berharap itu terjadi," paparnya.
"Saya jatuh cinta dengan Italia, ini saat yang tepat untuk berbicara dan membiarkan orang tahu apa yang sebenarnya terjadi," lanjutnya.
Perkataan pemain berusia 28 tahun itu bisa saja menjadi pemantik api di ruang ganti. Chelsea sejatinya lagi berjuang untuk mengejar titel Liga Inggris, tapi masalah internal malah jadi batu sandungan sendiri.
(aff/raw)