2 PR Besar Manchester United

2 PR Besar Manchester United

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Selasa, 08 Feb 2022 07:40 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - FEBRUARY 04:  Anthony Elanga of Manchester United is consoled by team mates Bruno Fernandes and Phil Jones after missing his penalty in the shoot out during the Emirates FA Cup Fourth Round match between Manchester United and Middlesbrough at Old Trafford on February 04, 2022 in Manchester, England. (Photo by Alex Livesey/Getty Images)
Manchester United disingkirkan Middlesbrough di babak keempat Piala FA (Foto: Getty Images/Alex Livesey)
Manchester -

Kekalahan dari Middlesbrough di Piala FA jadi tamparan keras untuk Manchester United. Ralf Rangnick menyebut dua hal yang harus segera diperbaiki MU.

MU terhenti di babak keempat Piala FA usai kalah dari Middlesbrough lewat adu penalti. Pertandingan harus ditentukan lewat adu tos-tosan usai laga tuntas 1-1.

MU sempat unggul lebih dulu lewat gol Jadon Sancho sebelum dibalas oleh Matt Crooks. Setan Merah kemudian kalah 7-8 dalam adu penalti usai tendangan Anthony Elanga melambung di atas mistar gawang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertandingan itu, MU sejatinya punya banyak peluang untuk mencetak gol, termasuk penalti Cristiano Ronaldo yang gagal dan saat Bruno Fernandes tinggal berhadapan dengan gawang yang sudah kosong.

MU yang boros peluang itu jadi sorotan Ralf Rangnick. Dia juga menekankan pentingnya MU memperbaiki pressing mereka.

ADVERTISEMENT

"Pertama, kami membuang terlalu banyak peluang bersih," ujar Rangnick seperti dikutip situs resmi klub.

"Seperti yang saya katakan, 22 tembakan dari dalam kotak penalti dan setidaknya 10 di antaranya adalah peluang yang benar-benar besar dan kami seharusnya unggul 3-0 dengan mudah saat jeda, dan pada akhirnya seharusnya skornya 6-1 atau 6-2. Ini satu poin kritik yang harus kami hadapi."

"Satu lagi adalah 10 detik sebelum kami kebobolan gol yang berbau handball itu, kalau saya boleh menyebutnya demikian, itu adalah situasi counter-pressing yang sempurna di pinggir di tengah area permainan mereka," lanjut pria asal Jerman itu.

"Kami mengambil waktu, satu-satunya hal yang kami lupa adalah merebut bola lagi dari mereka. Ini berujung pada situasi di mana, delapan detik kemudian, kami kalah jumlah pemain di kotak penalti kami dan membiarkan mereka mencetak gol handball itu."

"Saya masih yakin kalau gol ini seharusnya tidak disahkan, tapi kami tidak seharusnya membiarkan situasi ini terjadi di kotak penalti kami," kata Ralf Rangnick.

(nds/raw)

Hide Ads