Tendangan penalti Kepa Arrizabalaga, yang gagal, membuat Chelsea kalah di final Carabao Cup. Mantan bek Chelsea Frank Lebouf menyebut Kepa mungkin kena karma.
Duel Chelsea vs Liverpool di final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, Minggu (27/2/2022) harus ditentukan lewat adu penalti. Kedua tim bermain imbang 0-0 hingga babak perpanjangan waktu.
Chelsea memasukkan Kepa dan menarik keluar Edouard Mendy menjelang adu penalti. Thomas Tuchel memang sudah beberapa kali menerapkan strategi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, keputusan itu justru jadi bumerang untuk Chelsea. Kepa menjadi satu-satunya eksekutor Chelsea yang tendangannya tidak berbuah gol. Sepakan kiper asal Spanyol itu melambung di atas gawang dan Chelsea pun kalah 10-11 dari Liverpool.
Frank Lebouf menyebut Kepa mungkin kena karma. Eks bek Chelsea itu menyinggung insiden ketika Kepa menolak diganti oleh Maurizio Sarri di final Piala Liga Inggris 2019.
"Saya bukannya kasar ke Kepa, tapi mungkin ini karma," ujar Frank Lebouf kepada ESPN FC.
"Ingat ketika dia tidak mau diganti beberapa tahun lalu di adu penalti dan Chelsea kalah. Mungkin yang di atas sana memutuskan untuk menghukumnya."
"Saya kira agak kurang adil untuk Edouard Mendy yang membawa timnasnya juara AFCON, menepis beberapa penalti di adu penalti," lanjut mantan pemain Prancis itu.
"Tidak ada yang adil, tidak ada yang tidak adil, ini cuma keputusan yang dibuat oleh staf teknik dan pemain hanya harus menerimanya."
Baca juga: Kata Kepa Usai Gagal Bawa Chelsea Juara |
Frank Lebouf juga enggan menyalahkan Thomas Tuchel dan stafnya soal keputusan untuk memasukkan Kepa Arrizabalaga. Menurutnya, tendangan Kepa memang buruk.
"Kita tidak benar-benar bisa mengkritik staf teknik karena mengambil keputusan itu dan bertanggung jawab sepenuhnya," ucap Lebouf.
"Itu bukan titik balik. Titik baliknya lebih ke Kepa bukan penendang penalti, bukan berarti dia kiper yang jelek."
"Tendangan penaltinya jelek banget, seperti (tendangan) rugbi," katanya.