Fabinho kini dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan top Eropa. Jauh sebelum seperti sekarang, Fabinho sejatinya adalah bek kanan. Lo, kok bisa?
Sejak memperkuat Liverpool pada 2018, Fabinho menjelma jadi nyawa permainan tim. Fabinho tak tergantikan di lini tengah dan selalu ada di susunan pemain kalau tidak cedera.
Fabinho sudah tampil 157 kali di seluruh kompetisi dengan torehan sembilan gol dan delapan assist. Enam di antaranya dibuat musim ini yang merupakan musim terproduktifnya sebagai pemain Liverpool.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wajar saja Liverpool memperpanjang kontrak Fabinho hingga 2025 karena performa apiknya. Meski demikian, Fabinho sudah melewati periode sulit dalam kariernya ketika masih memperkuat Real Madrid.
Dia adalah lulusan akademi Real Madrid tapi cuma sekali bermain di tim utama, sebelum pindah ke AS Monaco pada 2013. Di klub Prancis itulah, Fabinho meniti kariernya sebagai gelandang bertahan.
Adalah pelatih Monaco Leonardo Jardim yang bereksperimen memainkannya di posisi tersebut, meski di awal dia merasa keberatan. Menurut Fabinho, itu adalah momen penting dalam kariernya.
"Dia adalah pelatih paling penting selama karier saya. Musim pertama saya bersamanya di Monaco (2014/2015), saya masih bermain sebagai bek kanan, lalu dia mulai memainkan saya di lini tengah dalam beberapa pertandingan," ujar Fabinho kepada FourFourTwo.
"Saya ingat pada sesi pramusim, dia menanyakan apakah saya pernah bermain di posisi itu dan saya bilang pernah. Jadi dia memainkan saya di posisi itu pada lag friendly dan saya adalah pemain terbaik di laga itu," sambungnya.
"Awalnya sih memang sulit karena itu merupakan momentum perubahan dalam hidup saya. Semua tahu saya adalah full-back dan saya pemain inti di timnas - agen saya, dan saya mulai merasa tidak bahagia dengan situasi ini. Lalu, pada akhirnya saya terima saja, karena saya tahu bisa beradaptasi."
"Jardim sangat membantu saya, dan di musim 2016/2017 (saat Monaco membeli Djibril Sidibe sebagai bek kanan), kami menjuarai Ligue 1 dan mencapai semifinal Liga Champions. Itulah performa terbaik saya dan setelah itu saya pun pindah ke Liverpool."
"Ternyata itu terbukti sebagai keputusan yang tepat," tutup Fabinho yang membuat 31 gol dan 21 assist di Monaco.