Arsenal menunjukkan progres bagus musim ini. Tapi progres itu tak akan berarti apapun kalau gagal menutup musim di empat besar.
Arsenal memulai Premier League musim ini dengan sangat buruk. Mereka menelan kekalahan di tiga laga pertama, masing-masing dari Brentford, Chelsea, dan Manchester City.
Baru setelah itu pelan-pelan skuad besutan Mikel Arteta tersebut bangkit. The Gunners sempat tanpa kekalahan di delapan laga beruntun, lalu menjalani periode sulit lainnya pada akhir November-awal Desember 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pergantian tahun, klub London utara tersebut menemukan stabilitas. Arsenal hanya kalah sekali dalam delapan pertandingan terakhirnya, memenangi tujuh lainnya.
Arsenal yang bahkan masih tercecer di urutan 10 pada sembilan pekan pertama, kini menduduki posisi empat dan jadi kandidat kuat finis empat besar. Mereka memainkan laga lebih sedikit dibandingkan rival-rival kuat seperti Tottenham Hotspur dan Manchester United.
Mantan gelandang MU Roy Keane yang kini jadi analis menyebut dua bulan terakhir ini akan jadi momen pembuktian Arsenal. Mereka mesti bisa mengonfirmasi progres yang sudah ditunjukkan sejauh ini.
Baca juga: Edu di Arsenal: Dari Pemain Jadi Direktur |
"Kritik awal musim ini, mereka mungkin tak pantas mendapatkannya. Tapi kalau mereka finis kelima atau keenam, mungkin akan tetap ada kekecewaan buat Arsenal," ujar Roy Keane dilansir Metro.
"Itu kenyataannya. Dua bulan ini adalah tes besar buat tim itu. Untuk semua pujian selama beberapa bulan terakhir, ini masa krusial sekarang. Di akhir musim, saat itulah tim-tim benar-benar dinilai."
"Kalau Arsenal finis keenam, saya rasa para suporter Arsenal tidak akan bilang 'Ini proyek bagus, kami mendukungnya'. Akan ada elemen kekecewaan yang lain jua kalau itu terjadi. Dua bulan ke depan sangat besar buat Arsenal," sambungnya.
(raw/rin)