Sadio Mane nyaris jadi pesakitan ketika penaltinya digagalkan Edouard Mendy di final Piala FA Liverpool vs Chelsea. Mane padahal tahu kelemahan teman senegaranya itu.
Chelsea vs Liverpool dalam final Piala FA berlangsung di Wembley Stadium, London, Sabtu (14/5). Laga berjalan alot, 0-0 di waktu normal.
Skor tidak berubah sampai perpanjangan waktu. Hingga akhirnya lanjut ke adu penalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liverpool akhirnya keluar sebagai juara. Tsimikas, penendang terakhir mampu tuntaskan tugasnya. The Reds menang 6-5.
Ada drama terjadi di babak adu penalti. Pertama, sepakan Azpilicueta dimentahakan Alisson. Liverpool selanjutnya dapat mengunci gelar jika sepakan penendang terakhir, Sadio Mane masuk.
Apes buat Mane, sepakannya ke arah kiri Edourd Mendy terbaca. Sang kiper sukses mementahkannya dan membuat nafas Chelsea jadi panjang.
Apa daya, Mason Mount kemudian gagal jalankan tugasnya. Alisson kembali lakukan penyelamatan gemilang, Liverpool akhirnya jadi juaranya.
![]() |
Sadio Mane dan Edouard Mendy adalah rekan setimnas di Senegal. Keduanya bersahabat baik, keduanya tahu betul kelemahan masing-masing.
"Saya tempatkan bola di arah kiri dia, karena kaki kiri dia lemah. Tapi dia lebih pintar, dia berhasil menepisnya," ujar Mane dilansir dari Mirror.
"Tentu saja, kami saling mengenal satu sama lain dan selalu bersama-sama. Namun yang penting, saya bahagia dengan tim dan hari ini kami menang," tutupnya.
Liverpool masih jaga mimpi meraih Quadruple. Piala Liga Inggris dan Piala FA sudah, selanjutnya Premier League dan Liga Champions.
(aff/krs)