Antonio Ruediger mengonfirmasi kepergiannya dari Chelsea di akhir musim ini. Bek internasional Jerman itu menyalahkan Chelsea terkait situasi kontraknya.
Ruediger akan meninggalkan Stamford Bridge setelah lima tahun yang sukses. Sudah lebih dari 200 penampilan dibuatnya dengan memenangi tujuh medali juara, di antaranya Liga Champions, Liga Europa, dan Piala FA.
Chelsea pada awalnya masih menginginkan agar Ruediger tetap bertahan. Sebuah tawaran terakhir diajukan dengan gaji sebesar 220 ribu pound sterling sepekan (Rp 4,02 miliar), tapi ditolak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada prosesnya si Biru tidak dapat menggelar negosiasi lanjutan dengan Antonio Ruediger sejak Maret setelah dijatuhi sanksi terkait invasi Rusia ke Ukraina. Pesepakbola berusia 29 tahun itu kemudian menerima tawaran Real Madrid, yang berani menggaji dia senilai 342 ribu pound per pekan (Rp 6,25 miliar).
Ruediger akan melakoni laga terakhirnya berkostum Chelsea dalam laga kandang melawan Watford pada Minggu (22/5/2022). Ruediger menyesalkan sikap Chelsea yang terlalu lambat melakukan negosiasi sebelum dihukum.
"Sayang sekali, negosiasi kontrakku mulai semakin sulit pada musim gugur lalu," tulis Ruediger di Player's Tribune, yang diwartakan Metro. "Bisnis tetaplah bisnis, tapi ketika anda tidak mendengar kabar apapun dari klub dari Agustus sampai Januari, situasinya menjadi rumit."
"Setelah tawaran pertama, ada jeda yang panjang tanpa ada apapun. Kami kan bukan robot, anda tahu kan? Anda tidak bisa menunggu berbulan-bulan dengan ketidakpastian tentang masa depan anda."
"Sudah pasti, tidak ada yang menduga akan ada sanksi yang datang, tapi pada akhirnya klub-klub besar lain menunjukkan minat, dan aku harus membuat keputusan. Terlepas dari bisnis, aku tidak punya hal buruk apapun tentang klub ini," cetus Ruediger jelang kepergiannya dari Chelsea.
(rin/rin)