Tuchel Pernah Sindir Lukaku soal Conte: Tuh, Bapakmu!

Kepindahan Romelu Lukaku ke Inter Milan menyisakan cerita. Kabarnya manajer Chelsea Thomas Tuchel pernah menyindir sang striker soal Antonio Conte.

Lukaku resmi dipinjamkan Chelsea musim panas ini. The Blues melepas lagi penyerang Belgia itu ke klub lamanya, Inter Milan.

Tahun lalu, Chelsea membeli Lukaku dari Inter dengan nilai fantastis. Merogoh kocek sebesar 115 juta Euro, The Blues tak mendapat penampilan bagus dari sang pemain.

Lukaku cuma membuat 15 gol sepanjang musim 2021/2022. Di tengah musim, Lukaku sempat mengaku tak bahagia di Chelsea, dan mengatakan merindukan Inter Milan.

Lukaku memang bersinar ketika bersama Inter. Penyerang 29 tahun itu bisa membuat 64 gol dan membantu Nerazzurri memenangkan trofi juara Liga Italia.

Romelu Lukaku bersinar bersama Inter Milan, yang saat itu dilatih Antonio Conte. Conte sendiri kemudian juga meninggalkan Inter, bersamaan dengan perginya Lukaku ke Chelsea tahun lalu. Belakangan, Conte pindah ke Inggris untuk melatih Tottenham Hotspur.

Komentar soal merindukan Inter rupanya membuat hubungan Lukaku dengan Tuchel retak. Menurut jurnalis Goal, Nizaar Kinsella, manajer asal Jerman itu bahkan pernah menyindir Lukaku, menyeret nama Conte.

Ketika menyaksikan pertandingan Tottenham bersama, Tuchel sempat bercanda Lukaku adalah anaknya Conte. Ucapannya bernada candaan, namun disebut membuat Lukaku kesal.

"Melihatnya memuji Inter melukai fans Chelsea. Itu membuat hubungan mereka [Lukaku dan Tuchel] rusak," kata Kinsella, seperti dilansir The Sun.

"Dan ada insiden yang tak terekam atau terlihat di televisi. Seseorang bilang ke saya bahwa Lukaku dan Tuchel menyaksikan laga Tottenham bersama, dan Tuchel bilang, 'Tuh, bapakmu', soal Antonio Conte."

"Itu memang cuma candaan, tapi itu tak pantas menurut Lukaku," ungkapnya.

Melihat kembalinya Romelu Lukaku ke Inter, yang kini tak lagi dilatih Conte, apakah sang penyerang bisa bersinar lagi? Inter sendiri kini dilatih Simone Inzaghi, yang musim lalu gagal membawa timnya mempertahankan gelar juara karena kalah dari AC Milan.