Juergen Klopp patut berlega hati karena Pep Lijnders tetap bertahan di Liverpool. Sebab, Lijnders sempat didekat oleh manajer Arsenal Mikel Arteta.
Saat menandatangani kontrak baru beberapa bulan lalu, Klopp memang tidak mendapat kenaikan gaji. Dia malah meminta klub menaikkan gaji staf pelatihnya terutama tiga asistenya, Pieter Krawitz, Pep Lijnders, dan Vitor Matos.
Bukan apa-apa, sebab Klopp tahu dia tidak bisa bekerja dengan baik tanpa kehadiran ketiganya. Terutamanya adalah Lijnders yang memang jadi tangan kanan Klopp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lijnders memang sempat gagal saat jadi pelatih klub Belanda NEC Nijmegen pada 2018. Namun, kualitasnya sebagai asisten pelatih dan pelatih tim muda tidak perlu diragukan.
Dia mengawali kariernya sebagai pelatih tim muda di FC Porto mulai 2006 hingga 2014 sebelum direkrut Liverpool pada 2014 dan kembali lagi pada musim panas 2018.
Lijnders disebut-sebut jadi alasan mengapa Klopp bisa membuat Liverpool tampil seoke sekarang. Maka wajar jika Arteta pun sempat merayu Lijnders untuk gabung ke Arsenal pada 2018.
Kebetulan Arteta dan Lijnders seangkatan saat mengambil kursus kepelatihan UEFA. Arteta sudah pasti tahu kualitas Lijnders sehingga ingin memilikinya.
"Mikel Arteta sempat meminta saya jadi asisten manajernya ketika memulai karier kepelatihannya. Kami sama-sama mengambil kursus lisensi kepelatihan. Dia tiba-tiba meminta saya untuk jadi asistennya. Mikel bilang kepada saya: Ada perbedaan dari permainan Liverpool sebelum dan sesudah Anda datang," papar Pepijn Lijnders di Liverpool Echo.
"Ini pujian terbesar yang pernah saya dapatkan dari seseorang. Tapi, saya menolaknya secara halus," sambungnya.