Cerita Gascoigne Dulu Tolak MU, Bikin Ferguson Kesal Hingga Kini

Cerita Gascoigne Dulu Tolak MU, Bikin Ferguson Kesal Hingga Kini

Adhi Prasetya - Sepakbola
Sabtu, 30 Jul 2022 07:40 WIB
Manchester United manager Sir Alex Ferguson (L) and former England footballer Paul Gascoigne leave a Thanksgiving Service at Durham Cathedral, Durham, on September 21, 2009 to remember the life of former England football manager Sir Bobby Robson. Robson died in July, aged 76, after a long battle with cancer. During a lengthy career in club management either side of his time as England boss he had spells at Newcastle United, Fulham, Ipswich, PSV Eindhoven, Sporting Lisbon, Porto and Barcelona. AFP PHOTO/PAUL ELLIS (Photo credit should read PAUL ELLIS/AFP via Getty Images)
Ferguson dan Gascoigne di tahun 2009. Foto: AFP via Getty Images/PAUL ELLIS
Jakarta -

Paul Gascoigne bercerita ia dulu pernah menolak ajakan Sir Alex Ferguson untuk bergabung dengan Manchester United di akhir periode 1980-an. Lebih dari tiga dekade berlalu, manajer legendaris itu rupanya masih kesal dengan penolakan tersebut.

Kisah antara Gascoigne dan Ferguson terjadi pada 1988, saat masih berseragam Newcastle United. Pria kelahiran 1967 itu baru saja dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Liga Inggris musim 1987/88.

Ia lantas didekati oleh dua tim, Tottenham Hotspur dan MU. Hanya saja, Setan Merah saat itu belum segemerlap era 1990-an dan 2000-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferguson masih belum memiliki gelar bersama MU. Capaian terbaiknya yakni finis runner-up Liga Inggris 1987/88. Gascoigne diyakini akan membantunya memperkuat tim.

Gascoigne awalnya berjanji kepada Ferguson bahwa ia akan bergabung dengan MU. Sang manajer pun memegang kata-katanya, kemudian berlibur ke Malta. Saat liburan itulah ia menerima kabar mengejutkan bahwa Gascoigne resmi bergabung dengan Tottenham.

ADVERTISEMENT

Ia dibeli seharga 2,2 juta Pound, sekaligus menjadi pemain Inggris termahal kala itu. Ferguson kesal bukan kepalang.

LONDON, UNITED KINGDOM - JUNE 08:  England player Paul Gascoigne (c) in thoughtful mood as players from left to right, Steve McManaman, Gareth Southgate, Gascoigne, Darren Anderton and Teddy Sherringham look on in the lineup before the game against Switzerland in the 1996 European Championships at Wembley Stadium on June 8, 1996 in London, England.  (Photo by Shaun Botterill/Allsport/Getty Images)Gascoigne (tengah, berambut emas) saat membela Timnas Inggris di tahun 1996. Foto: Getty Images/Shaun Botterill

Lebih dari tiga puluh tahun setelah kejadian itu, rupanya Ferguson masih belum lupa. Ia pun masih memaki Gascoigne saat bertemu. Hal itu diungkapkan Gascoigne dalam tayangan Youtube Rob Moore, sebagaimana dikutip Daily Mail.

"Saya bertemu dengannya, Alex Ferguson. Dia sudah 82 tahun (Sebagai koreksi, Ferguson masih 80 tahun saat ini, red) dan pertemuan itu terjadi di sebuah laga tahun lalu," ujar Gascoigne.

"Ada yang memberitahu saya, 'Paul, Alex Ferguson ingin bertemu denganmu.' Saya langsung, 'Ah, sial, mulai lagi deh.' Saat bertemu dia berkata 'Apa kabar?' Saya jawab, 'Baik, terima kasih.'"

"Kemudian dia langsung bilang, 'Bajingan kamu. Kenapa waktu itu kamu tak mau bergabung dengan saya sewaktu punya kesempatan, tak ada yang pernah mengecewakan saya seperti itu.' Saya bilang ke dia, 'Saya tahu, saya minta maaf.'"

"'Kamu itu dulu pemain hebat, nak.' Saya saat itu masih kesal melihatnya, dan berpikir, 'Gila juga ini manajer. Orangnya nggak main-main.' Saya rasa saya akan mendapat banyak omelan darinya (jika bergabung dengan MU), tapi saya akan tetap menjadi pemain yang sama seperti dulu."

"Saya menolak MU saat itu karena Spurs menawarkan telepon rumah untuk orang tua saya, kemudian uang 20 ribu Pound, mobil untuk ayah saya, dan matras berjemur untuk saudari saya."

"Spurs saat itu juga lebih baik dari MU, jauh lebih baik. Baru setelah saya ke Spurs, Fergie merekrut Becks (David Beckham), (Paul) Scholes, dan selanjutnya mereka mulai berprestasi. Di situlah saya berpikir, wow."

Mengacu pada autobiografinya pada 1999, Ferguson menyebut Tottenham membelikan rumah untuk orang tua Gascoigne, sehingga ia mau pindah ke sana. Sedangkan menurut Gascoigne dalam autbiografinya di tahun 2014, ia diberi 100 ribu Pound oleh Tottenham sebagai tanda bergabung, dan 70 ribu dari uang tersebut dipakai membeli rumah.

Gascoigne dikenal sebagai gelandang serang yang pernah 57 kali membela Inggris selama 1988-1998 dan menjadi semifinalis Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996. Ia dulunya berasal dari keluarga miskin, perjalanan hidupnya penuh liku.

Ia pernah kecanduan alkohol, punya penyakit mental, dan terjerat masalah hukum. Di usia 55 sekarang ini, pria yang dulu juga sempat membela Lazio dan Glasgow Rangers itu tampak sudah 'bersih' jika melihat akun media sosialnya.

(adp/mrp)

Hide Ads