Manchester City punya PR untuk maksimalkan Erling Haaland. City harus bisa ciptakan ruang untuk Haaland berlari, kurang-kurangin main bola di kotak penalti lawan.
Erling Haaland tampil melempem di Community Shield kontra Liverpool pada Sabtu (30/7) kemarin. Haaland nihil gol, timnya kalah 1-3.
Dilansir dari talkSport, meski Community Shield bertajuk laga pemanasan, Erling Haaland bisa mengenali gaya bertahan tim-tim Liga Inggris. Berbeda dengan liga-liga lain, tim di Liga Inggris bertahan dengan sangat rapat!
"City harus menyuplai bola melewati bek agar bisa disantap Haaland. Haaland terbiasa dengan situasi seperti itu, tapi dia harus tahu kalau di Inggris bek-bek bertahan dengan rapat," ujar eks manajer Man City, Stuart Pearce.
Stuart Pearce melanjutkan, selama ini Manchester City bermain dengan penguasaan bola termasuk di dalam kotak penalti lawan. Musim lalu tanpa striker murni, City mampu melakukan hal itu dengan baik.
Namun dengan kehadiran Erling Haaland, rasa-rasanya tipe permainan tersebut harus diubah. Atau mungkin, Haaland yang harusnya ubah permainannya?
"Haaland jelas akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. City adalah tim dengan penguasaan bola tertinggi di Liga Inggris dan hal tersebut yang membuat tim-tim lawan tidak akan memberikan ruang di dalam kotak penalti," paparnya.
"Saya tidak yakin, berapa banyak Haaland akan dapatkan ruang itu di Inggris karena lawan akan bermain sangat-sangat dalam ketika menjumpai City. Di pertandingan kemarin, Haaland terlihat kekurangan sulai bola seperti itu," tambahnya.
"Menarik dinanti, apakah Haaland bisa cepat beradaptasi dan menyesuaikan permainan dengan rekan-rekannya," tutup Pearce yang pernah melatih The Citizens di tahun 2005-2007.
(aff/rin)