.webp)
Para pemain Premier League tidak lagi akan berlutut jelang setiap pertandingan. Aksi ini hanya akan dilakukan di pertandingan-pertandingan tertentu Liga Inggris.
Aksi berlutut sebelum kick-off pertandingan di Inggris sudah dilakukan para pemain sejak Juni 2020. Itu jadi bentuk dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter yang muncul setelah terbunuhnya George Floyd, warga kulit hitam di Amerika Serikat.
Para kapten klub Premier League kabarnya sudah melakukan pertemuan pada pekan lalu untuk membahas kelanjutan aksi ini. Muncul pendapat bahwa aksi berlutut untuk melawan rasisme sudah kehilangan maknanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Premier League akhirnya mengonfirmasi bahwa aksi berlutut sebelum pertandingan tidak sepenuhnya ditiadakan dari laga-laga divisi teratas Liga Inggris. Para pemain hanya akan berlutut sebelum kick-off laga-laga tertentu.
"Jelang musim baru, kapten klub Premier League telah menegaskan komitmen mereka untuk melawan rasisme dan semua bentuk diskriminasi," demikian bunyi pernyataan Premier League.
"Para pemain telah memutuskan untuk menggunakan momen spesifik di musim yang akan datang untuk berlutut, untuk menguatkan pesan bahwa rasisme tidak punya tempat dalam sepakbola atau masyarakat."
Premier League menyebut aksi berlutut sebelum pertandingan hanya akan dilakukan di pekan pertama dan terakhir Liga Inggris. Selain itu juga di jelang pertandingan di pekan No Room for Racism pada Oktober dan Maret, Boxing Day, dan final Carabao Cup serta Piala FA.
