Liverpool Sudah Enggak Heavy Metal Lagi

Liverpool Sudah Enggak Heavy Metal Lagi

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Minggu, 11 Sep 2022 12:30 WIB
NAPLES, ITALY - SEPTEMBER 07: Mohamed Salah of Liverpool looks dejected after Piotr Zielinski (not pictured) of SSC Napoli scores their teams fourth goal during the UEFA Champions League group A match between SSC Napoli and Liverpool FC at Stadio Diego Armando Maradona on September 07, 2022 in Naples, Italy. (Photo by Francesco Pecoraro/Getty Images)
Liverpool dinilai sudah enggak heavy metal lagi. (Foto: Francesco Pecoraro/Getty Images)
Jakarta -

Laju Liverpool awal musim ini dinilai mengkhawatirkan. 'Si Merah' sudah kesulitan memeragakan sepakbola intensitas tinggi ala Juergen Klopp.

Liverpool memulai musim dengan hasil-hasil yang medioker. Mereka tanpa kemenangan di tiga pekan pertama Premier League 2022/2023, dengan imbang kontra Fulham dan Crystal Palace lalu kalah dari Manchester United.

Mohamed Salah dkk sempat menunjukkan reaksi dan menang 9-0 atas Bournemouth, disusul kemenangan susah payah 2-1 atas Newcastle United. Setelah itu, skuad besutan Klopp ditahan imbang Everton 0-0 lalu dihajar Napoli 1-4 pada Matchday 1 Liga Champions.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari rangkaian hasil tersebut, salah satu hal yang paling disoroti adalah penampilan Liverpool yang lesu. Tanda-tanda itu sudah terlihat kuat saat mereka kalah dari Manchester United, dengan lini tengah gagal memberikan intensitas yang dibutuhkan.

Krisis pemain akibat cedera-cedera menjadi satu alasan yang mengemuka, dengan Liverpool sempat kehilangan Thiago Alcantara, Naby Keita, Alex Oxlade-Chamberlain, Curtis Jones, dan Jordan Henderson dalam waktu bersamaan.

ADVERTISEMENT

Krisis itu pula yang bikin Klopp meminjam Arthur dari Juventus untuk opsi tambahan. Tapi dalam gambaran besar, Liverpool dinilai sudah butuh tenaga baru di lini tengah, mengingat pemain-pemain seperti James Milner (36 tahun) dan Jordan Henderson (32 tahun) sudah tak lagi muda dan kesulitan memainkan sepakbola heavy metal ala Klopp.

"Saya bilang tiga pekan lalu kalau Juergen Klopp dan Liverpool butuh membangun kembali, butuh membentuk ulang diri mereka lagi. Saya dihabisi karena itu, tapi itu hal yang benar kan. Mungkin Juergen membacanya," tulis mantan pemain Manchester United Robbie Savage dalam kolomnya di Mirror dan dilansir Liverpool Echo.

"Saya sudah menyaksikan pertandingan-pertandingan mereka dan melihat lini tengah mereka. Saya adalah penggemar besar Juergen Klopp, tapi setiap tim punya siklusnya. Saya membayangkan soal bahasa tubuh dan hasrat."

"Tim-timnya Klopp seharusnya memainkan sepakbola heavy metal, dengan intensitas dari belakang ke depan, dan agresi. Melawan Napoli, mereka tidak benar secara bertahan. Bahkan Virgil van Dijk. Penempatan posisinya, bahasa tubuhnya. Recovery run-nya lesu."

"Saya bertanya: apakah Liverpool sudah melatih tubuh mereka? Performa di Napoli itu adalah satu babak terburuk di bawah Klopp. Standar yang mereka tetapkan itu bisa dilihat, juga dengan pencapaian mereka. Mereka adalah salah satu tim terbaik Premier League."

"Sesuatu perlu dilakukan dengan cepat. Klopp adalah manajer yang luar biasa dan saya sangat mengaguminya. Tapi sekarang dia perlu menggunakan semua kemampuan manajerialnya. Ini tes yang menarik," imbuhnya.




(raw/cas)

Hide Ads