Trent Disebut Cuma Cocok Main di Bawah Permainan Klopp

Trent Disebut Cuma Cocok Main di Bawah Permainan Klopp

Adhi Prasetya - Sepakbola
Senin, 26 Sep 2022 12:40 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - SEPTEMBER 13: Trent Alexander-Arnold of Liverpool during the UEFA Champions League group A match between Liverpool FC and AFC Ajax at Anfield on September 13, 2022 in Liverpool, England. (Photo by James Gill - Danehouse/Getty Images)
Trent sedang menjalani awal musim yang tak bagus bersama Liverpool. Foto: Getty Images/James Gill - Danehouse
Jakarta -

Performa Liverpool yang angin-anginan di awal musim turut menghadirkan kritik terhadap Trent Alexander-Arnold. Bek kanan 23 tahun itu dinilai selama ini hanya 'tertolong' skema permainan yang diterapkan manajer Juergen Klopp.

Liverpool baru menang tiga kali dalam sembilan laga terakhir, dan baru mencatatkan cleansheet sekali. Akibatnya performa lini belakang menjadi sorotan, termasuk kepada Trent.

Ia dihujat karena aksi bertahannya yang dinilai pasif dan tidak tangguh saat Liverpool disikat Napoli 1-4 di Liga Champions pada awal bulan ini. Apesnya lagi, musim ini ia belum menunjukkan kontribusi positif saat membantu serangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, kelemahan Trent dalam bertahan bisa ditutupi oleh assist yang menawan dan kelihaiannya dalam membongkar pertahanan lawan. Musim lalu, ia bisa menorehkan 19 assist di seluruh kompetisi.

Namun di musim ini belum ada assist yang ia ciptakan meski sudah mencetak dua gol. Tak heran bila ia kini aksi bertahannya kembali dipermasalahkan, karena dinilai turut berperan dalam hasil-hasil Liverpool belakangan ini.

ADVERTISEMENT

"Lihatlah Trent Alexander-Arnold. Saya menyukainya, terutama kualitasnya saat menyerang. Tapi secara bertahan, di ada di level divisi Championship" kata eks bek Chelsea Frank Leboeuf kepada Journal du Dimanche, dikutip Daily Mail.

"Dia hanya cocok dalam sistem permainan Klopp saja. Ketika sistem itu juga sedang tak berjalan baik musim ini, maka kelemahannya saat bertahan jadi terlihat."

"Saya ingin membantunya berlatih, memperbaiki sikap-sikap dasar. Saya akan katakan padanya, 'Lihatlah ke belakangmu, maka situasinya akan lebih baik'," jelas pemenang Piala Dunia 1998 itu.

Performa Trent di Liverpool memang tak menjadikannya gampang masuk ke Timnas Inggris, terlebih cedera kerap menghantuinya. Akibatnya, ia baru tampil 17 kali bersama The Three Lions sejak menjalani debut pada Juni 2018.

Dengan Piala Dunia 2022 sudah di depan mata, Trent dituntut kembali ke performa ciamiknya agar peluangnya dibawa ke Qatar terbuka lebar. Manajer Gareth Southgate diyakini tak ragu mencoretnya jika ia gagal memberi impresi bagus, mengingat Inggris punya stok bek kanan melimpah.

(adp/cas)

Hide Ads