Darwin Nunez mulai mendulang gol-gol lagi, setelah terhambat oleh skors. Tapi permainannya dianggap belum terlalu meyakinkan karena masih terlalu lembek.
Darwin Nunez mulai bangkit di Liverpool, setelah momentumnya sempat rusak akibat kartu merah melawan Crystal Palace. Kartu merah itu membuatnya diskors tiga pertandingan.
Padahal kala itu ia sedang menemukan pijakannya di Premier League. Setelah bikin gol perdana untuk Liverpool melawan Manchester City di Community Shield, Nunez langsung bikin gol dan assist di debut Liga Inggris melawan Fulham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Macam-macam Lagi Ya, Nunez |
Penyerang asal Uruguay tersebut kemudian puasa gol di lima penampilan beruntun. Tapi gol melawan Arsenal menjadi momen kebangkitan Nunez, yang kemudian mencetak tiga gol lain di empat pertandingan berikutnya.
Kini ia sudah mengoleksi 6 gol dari 13 pertandingan seluruh ajang. Akan tetapi permainannya masih dianggap belum benar-benar meyakinkan.
Mantan bek Crystal Palace Damien Delaney melihat pemain 23 tahun itu masih terlalu lembek, untuk berduel dengan bek-bek britania raya yang keras. Hal tersebut dilihatnya kala Nunez tampil melawan Rangers, meski pada akhirnya mencetak satu gol.
"Saya belum sepenuhnya yakin dengannya, saya rasa dia lembek. Saya tak melihatnya penyerang nomor sembilan khas Amerika Selatan yang besar dan tangguh," kata Delaney kepada Virgin Sport Media dikutip Liverpool Echo.
"Di laga lawan Rangers, Connor Goldson memberinya duel di awal dan dia terjatuh lalu melihat ke Goldson seperti dia tak menginginkan hal-hal semacam itu. Dia masih muda sih, jadi saya enggak mau terlalu kritis, dia akan berkembang dan lebih baik lagi," sambung pria yang malang melintang di lintas divisi sepakbola Inggris ini.
Fisik jadi satu aspek yang disebut Delaney perlu dibenahi oleh Darwin Nunez. Hal lainnya adalah kecerdikan ketika bermain menghadapi pertahanan rapat dan rendah, karena tak akan banyak celah untuknya.
"Sepertinya Liverpool merekrutnya setelah penampilannya melawan mereka. Ada celah besar untuknya merangsek, Liverpool kala itu menyerang, ada banyak ruang untuknya," sambung Delaney yang pensiun pada 2019.
"Dia perlu belajar menghadapi pertahanan blok rendah. Bisa jadi tidak ada banyak celah untuknya di banyak laga. Dia perlu belajar masuk ke kantung-kantung permainan, menyambungkan umpan, dan jadi sedikit lebih tangguh lagi," pungkasnya.
(raw/aff)