Antony 'Dikeroyok' Komentator, Fred: Mereka Memang Menyebalkan

Antony 'Dikeroyok' Komentator, Fred: Mereka Memang Menyebalkan

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 29 Okt 2022 16:00 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - OCTOBER 27:   Antony of Manchester United in action during the UEFA Europa League group E match between Manchester United and Sheriff Tiraspol at Old Trafford on October 27, 2022 in Manchester, United Kingdom. (Photo by Ash Donelon/Manchester United via Getty Images)
Antony dikecam karena (Foto: Manchester United via Getty Imag/Ash Donelon)
Jakarta -

Antony disorot tajam karena aksi putar-putarnya kala Manchester United menghadapi Sheriff Tiraspol. Fred pun maju membela rekannya itu.

Aksi putar-putara Antony itu terjadi kala Manchester United menang 3-0 atas Sheriff di Old Trafford, Jumat (28/10/2022) dini hari WIB. Antony sendiri cuma bermain 45 menit karena ditarik keluar saat turun minum.

Dalam kedudukan 0-0, winger 22 tahun itu menerima bola di kanan tanpa tekanan lawan lalu melakukan aksi berputar dengan bola dua kali. Pada prosesnya Antony melakukan umpan namun tendangannya kurang akurat dan keluar lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi itu dikecam sejumlah komentator yang merupakan eks pemain Manchester United, sebut saja Paul Scholes, Robbie Savage, dan Owen Hargreaves. Bagi mereka, aksi tersebut hanya pamer belaka dan enggak signifikan buat tim.

Antony sendiri tak mencetak gol maupun assist di laga tersebut, yang alhasil membuat perhatian mengarah penuh ke aksi putar-putarnya. Manajer MU Erik ten Hag lantas menjelaskan bahwa ia tak terlalu bermasalah dengan trik asalkan fungsional, juga keputusannya mengganti Antony bukan karena aksi putar-putar.

ADVERTISEMENT

Gelandang MU Fred maju membela rekan setimnya, menyebut para komentator yang mengkritik Antony menyebalkan. Ia berharap publik paham bahwa sudah karakter pemain Brasil untuk bersenang-senang di lapangan.

"Mengesalkan sekali bahwa mereka mengatakan itu," ujarnya kepada ESPN dikutip Metro.

"Ini karena kami orang Brasil, orang-orang Brasil punya kualitas teknik dalam darah mereka. Selalu begitu sejak zaman Pele: punya kualitas teknik, suka mendribel, mencetak gol, berdansa, main dengan senyum,"

"Jadi saya rasa orang-orang harus paham aspek yang kami punya ini. Jadi yang dia lakukan itu bukan melecehkan siapapun."

"Tentunya kalau itu melecehkan, kami akan menghampirinya di ruang ganti dan membicarakannya. Tapi itu enggak melecehkan siapapun. Itu permainannya. Saya rasa dia harus terus melakukannya," imbuhnya.




(raw/aff)

Hide Ads