Raheem Sterling mengaku meninggalkan Manchester City dan pindah ke Chelsea karena ingin bermain lebih sering. Namun manajer The Citizens, Pep Guardiola membantah mantan anak asuhnya itu jarang diberi kesempatan.
Sterling dibeli Chelsea seharga 47,5 juta Pound pada musim panas lalu. Salah satu alasannya hijrah ke Stamford Bridge adalah menit bermain yang semakin terbatas. Musim lalu, ia sebetulnya 32 kali menjadi starter dalam 47 penampilan bersama Man City.
Namun perlu dicatat bahwa ia hanya lima kali menjadi pilihan utama di Liga Champions musim lalu. Selain itu, ia hanya 23 kali jadi starter di Liga Inggris. Padahal, di musim 2020-21 ia jadi starter tujuh kali di Liga Champions dan 28 kali di Premier League.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak saya berusia 17 tahun, saya menjadi starter reguler, dan untuk mencapai puncak karier saya, tidak bermain secara reguler adalah sesuatu yang tidak akan saya terima," ujar Sterling pada Agustus lalu, dikutip dari BBC.
"Saya punya kepribadian untuk mencoba mengubah dan mengubah skenario, tetapi tidak didapat dan hanya itu. Sebagai orang yang ingin mencapai tujuan, saya merasa waktu bermain saya di City semakin terbatas karena berbagai alasan," lanjutnya.
Chelsea dan Man City akan bertemu di babak ketiga Piala Liga Inggris, Kamis (10/11/2022) pukul 03.00 WIB. Ini merupakan laga pertemuan pertama seusai Sterling pindah. Jelang laga, Guardiola membantah pendapat Sterling.
Baca juga: Raheem Sterling Bukan 'Anak Emas' di Chelsea |
"Kami bekerja sama selama enam tahun, setiap hari, bekerja, memainkan banyak laga, termasuk laga-laga penting," ujar Guardiola, dikutip ESPN.
"Dia tampil di laga yang mungkin paling penting yang pernah kami mainkan, final Liga Champions. Dia ada di sana. Jika dia bahagia sekarang, kami pun turut bahagia," jelas Guardiola.
(adp/krs)