Pep Guardiola memuji performa Erling Haaland saat mengalahkan Wolverhampton Wanderers. Haaland memang cuma butuh dilayani agar gol-golnya terus mengalir.
Haaland jadi pahlawan kemenangan Manchester City di Etihad Stadium, Minggu (22/1/2023) malam WIB, dengan skor 3-0 karena seluruh gol diborong olehnya.
Gol-gol itu membuat Haaland kini kukuh di puncak daftar top scorer dengan 25 gol, selisih 10 gol dari Harry Kane sebagai pesaing terdekatnya. Total gol Haaland itu juga melebihi para pemilik sepatu emas Liga Inggris di empat musim terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Haaland sudah membuat empat hat-trick di musim debutnya ini hanya dari 19 laga. Rekor-rekor terus dipecahkan Haaland dan karena musim baru berjalan setengahnya, maka masih banyak yang rekor baru yang bisa diambil.
Tapi, Haaland juga manusia biasa yang terkadang punya periode buruk. Sebelum bikin empat gol di dua laga terakhirnya, Haaland sempat melalui tiga pertandingan tanpa gol maupun assist!
Ini adalah kali pertama terjadi di musim ini sehingga Haaland sempat disorot tajam. Pep Guardiola selaku manajer mengakui periode buruk itu dialami karena Haaland kurang mendapat pasokan bola dari rekan-rekannya.
Sebab, Haaland sekalipun monster di kotak penalti, tetap butuh sokongan pemain lain. Kevin De Bruyne sejauh ini jadi duet maut untuk Erling Haaland karena sudah membuat lima assist untuk rekannya itu.
"Dia bukan pemain yang akan merebut bola sejauh 10 meter dari kotak penalti. Itu bukan kemampuannya. Dia harus diberikan umpan-umpan matang secepatnya dari para pemain top di sekitarnya," ujar Guardiola di situs resmi tim.
"Gol pertama itu karena dia muncul di sana. Umpan De Bruyne sangat fantastis. Saya selalu yakin itu. Kami sudah tahu sama tahu."
"Kami tahu kualitasnya. Kami sudah saling mengenal. Dia bukan pemain yang harus turun ke bawah. Dia tidak bisa main di posisi false 9. Anda harus beradaptasi dengan pergerakan dia. Dan kami melakukannya dengan baik."
(mrp/rin)