Pep Guardiola menilai Mikel Arteta seharusnya bisa menjadi manajer Manchester City di masa depan. Namun kompatriotnya itu tak mau menunggu lebih lama, dan kini hijrah ke Arsenal.
Arteta sempat menjadi asisten Guardiola di Man City selama sekitar tiga setengah tahun. Itu merupakan pekerjaan pertamanya di level manajerial usai gantung sepatu sebagai pemain Arsenal pada 2016.
Pada Desember 2019, Arteta pulang ke Arsenal, kali ini sebagai manajer dan bertahan sampai sekarang. Ia telah menyumbangkan satu Piala FA dan satu Community Shield. The Gunners juga sedang memuncaki klasemen Liga Inggris dengan 50 poin dari 19 laga.
![]() |
"Saya amat yakin jika saya pergi lebih cepat, dia akan bertahan di sini dan dia akan menjadi yang terbaik, itu pasti," ujar Guardiola, dikutip ESPN.
"Tapi sayangnya saya memperpanjang kontrak di sini (sampai 2025), dan dia tak mau menunggu, jadi beginilah kenyataannya sekarang. Tapi saya yakin (dia harusnya bisa menjadi manajer Man City)," jelasnya.
Guardiola sejatinya memahami keputusan Arteta untuk pergi dari Etihad Stadium. Rasa cinta pria 40 tahun itu terhadap Arsenal begitu dalam, ditambah itu merupakan kesempatan pertama menjadi manajer.
"Dia mencintai Arsenal. Saya ingat ketika kami masih bekerja sama, saat kami mencetak gol, dia akan berselebrasi namun ia tak melakukannya kepada satu tim. Ketika kami menjebol gawang tim itu, saya melompat, tapi ketika saya melihat ke belakang, dia hanya duduk. Tim itu Arsenal," lanjut Guardiola.
"Pada momen itu saya tahu dia menyukai Arsenal. Saya pun begitu, melatih di sini atau Barcelona, jika saya seorang asisten dan Barcelona menelepon saya, saya pasti pergi. Itu klub saya," jelas Guardiola.
Arsenal akan menghadapi Manchester City pada babak keempat Piala FA, Sabtu (28/1/2023) pukul 03.00 WIB. Siapa yang akan menang kali ini? Guru atau murid?