Jorginho dan Kisah Kelam Para Pemain Italia di Arsenal

ADVERTISEMENT

Jorginho dan Kisah Kelam Para Pemain Italia di Arsenal

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 01 Feb 2023 10:00 WIB
ST ALBANS, ENGLAND - JANUARY 31: Arsenal manager Mikel Arteta with new signing Jorginho at London Colney on January 31, 2023 in St Albans, England. (Photo by Stuart MacFarlane/Arsenal FC via Getty Images)
Jorginho berbicara dengan manajer Arsenal, Mikel Arteta. Foto: Arsenal FC via Getty Images/Stuart MacFarlane
London -

Jorginho menjadi pemain Italia keempat yang bergabung dengan Arsenal. Karier tiga pemain lain yang lebih dulu membela The Gunners bisa dikatakan tak bagus-bagus amat, kalau tak mau disebut redup. Siapa saja?

Menurut data Transfermarkt, Italiano pertama yang berseragam Arsenal adalah Arturo Lupoli. Ia direkrut dari akademi Parma pada 2004 saat masih berusia 17 tahun. Ia hanya bertahan tiga tahun lalu dilepas ke Fiorentina pada musim panas 2007.

Arsene Wenger hanya memberinya kesempatan tampil sembilan kali, tujuh di antaranya di Piala Liga Inggris. Pada ajang itu, ia mencetak tiga gol. Pada musim terakhirnya di Arsenal, Lupoli dipinjamkan ke Derby County.

Arturo Lupoli, Arsenal  (Photo by Mike Egerton - PA Images via Getty Images)Arturo Lupoli direkrut sebagai pemain akademi, namun akhirnya gagal bersinar. Foto: PA Images via Getty Images/Mike Egerton - EMPICS

Setahun setelah Lupoli datang, Arsenal merekrut Vito Mannone dari akademi Atalanta. Ia bertahan cukup lama, yakni delapan tahun (2005-2013). Meski begitu, pemain yang kini membela Lorient itu juga bukan pilihan utama di bawah mistar gawang.

Selama itu, ia hanya menjadi pelapis, bahkan sempat dipinjamkan ke Barnsley dan dua kali ke Hull City. Total, ia hanya mengemas 23 penampilan, 15 di antaranya di Premier League. Musim panas 2013, Arsenal melepasnya ke Sunderland seharga 2,4 juta Euro.

Usai Mannone pergi, Arsenal meminjam Emiliano Viviano dari Palermo selama semusim. Namun nasibnya lebih buruk. Ia hanya menjadi kiper ketiga di belakang Wojciech Szczęsny dan Łukasz Fabiański.

LONDON, ENGLAND - JULY 30:  Vito Mannone of Arsenal directs his defence during the Emirates Cup match between Arsenal and Boca Juniors at the Emirates Stadium on July 30, 2011 in London, England.  (Photo by Richard Heathcote/Getty Images)Mannone menjadi pemain Italia terlama di Arsenal, namun secara prestasi sama saja. Foto: Getty Images/Richard Heathcote

Selama musim 2013-14, ia tak diberi kesempatan bermain sama sekali oleh Wenger. Statusnya kemudian tak dipermanenkan dan ia pulang ke Italia. Saat ini, ia bermain di Liga Turki bersama Fatih Karagümrük.

Meski tiga kompatriotnya 'bernasib buruk', bukan berarti Jorginho akan mengalami hal sama. Ada perbedaan jelas antara pemain 31 tahun itu dengan para pendahulunya.

Jorginho direkrut saat berstatus pemain utama Chelsea dan telah meraih berbagai gelar, termasuk Liga Champions dan Liga Europa. Ia juga menjadi aktor utama Italia saat memenangi Euro 2020.

Emiliano Viviano of Arsenal (Photo by AMA/Corbis via Getty Images)Viviano rajin berlatih namun tak pernah bermain di laga kompetitif bersama Arsenal. Foto: Corbis via Getty Images/Matthew Ashton

Ia bukanlah pemain pelapis atau jebolan akademi yang baru sekadar potensial namun belum teruji, seperti tiga pemain lainnya. Meski begitu, patut dinanti apakah gaya bermain sang gelandang bertahan akan cocok dengan skema yang diterapkan manajer Mikel Arteta.

"Saya hanya mencoba membantu dengan pengalaman yang saya punya bersama klub lain, apapun yang bisa saya lakukan untuk membantu tim berprestasi, itulah target saya," ujar Jorginho dalam situs resmi Arsenal.

"Apa yang bisa saya janjikan adalah saya akan mengerahkan segenap kemampuan untuk klub ini," tegasnya.

(adp/pur)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT