Erling Haaland memang langsung tokcer di musim debutnya bersama Manchester City. Tapi, Haaland justru dianggap merusak permainan tim. Kok bisa?
Haaland membuktikan kalau dia memang bisa diandalkan jadi mesin gol City. Sejak awal musim, Haaland langsung ngebut dengan 31 gol dari 28 pertandingan di seluruh kompetisi.
Haalad jadi jawaban atas pencarian striker oleh City semenjak Sergio Aguero pergi. Meski demikian, ada efek negatif yang ditimbulkan oleh kehadiran Haaland.
City yang selama ini mengandalkan sepakbola tiki-taka ala Pep Guardiola jadi harus memodifikasi gaya bermainnya, untuk mengakomodasi kelebihan Haaland.
Haaland biasa mendapat bola-bola daerah dari skema serangan balik selama memperkuat Borussia Dortmund. Inilah yang membuat City jadi rentan diserang oleh lawan-lawannya musim ini.
Contohnya ketika Haaland masuk, City masih mencetak 53 gol, sama seperti musim lalu dari total 21 laga yang sama. Tapi, City malah lebih rapuh karena kebobolan 21 gol berbanding 13 gol musim lalu.
Itulah yang membuat eks bek Liverpool yang kini jadi pandit Sky Sports, Jamie Carragher, merasa bahwa kehadiran Haaland justru mengganggu permainan City yang selama ini sudah ajeg bersama Pep Guardiola.
Haaland malah tidak bisa tampil dalam permainan terbaiknya yang selama ini jadi andalan, seperti kecepatan dan kekuatannya dalam menaklukkan bek-bek lawan.
"Saya merasa ketika dia mencetak banyak gol musim ini, Haaland baru mencapai 60 persen kekuatan terbaiknya. Anda coba lihat gol pertamanya musim ini melawan West Ham, dia berlari menuju ruang di pertahanan lawan," ujar Carragher.
"Saya tahu City tidak bermain seperti itu. Dia datang dari liga dan juga Borussia Dortmund yang mengandalkan serangan balik, dari daerah sendiri ke pertahanan lawan dalam sekejap. Anda tidak lihat itu. Mungkin dia sudah salah pilih klub untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya," Carraghher menambahkan.
"Ketika belum melihat performa terbaik Haaland dan Manchester City saat ini, bukan salah Haaland, tapi Anda bisa lihat tim itu berbeda dengan jumlah gol yang sama."
"Dia sudah bikin 25 gol, Man City juga mencetak banyak gol, tapi mereka kebobolan lebih banyak dan lebih mudah melakukan serangan balik."
"City jadi berbeda dan justru tidak bermain sebagai tim dengan adanya Haaland, tapi itu bukan salahnya. City sebagai tim tidak akan bermain seperti itu, itu bukan gaya Guardiola. Para pemainnya tidak punya kekuatan atau kecepatan untuk melakukan serangan balik."
