Perjudian Bos Chelsea

Chelsea melakukan belanja besar-besaran musim ini dan mengikat para pemain baru dengan kontrak jangka panjang. Sebuah perjudian dari bos The Blues.

Chelsea menghabiskan sekitar 566 juta paun di bawah Todd Boehly untuk belanja pemain. Pada bursa transfer Januari lalu saja, mereka membelanjakan lebih dari 300 juta paun.

Pada Januari tersebut, mereka mendatangkan Enzo Fernandez, Mykhailo Mudryk, Benoit Badiashile, Noni Madueke, Malo Gusto, Andrey Santos, hingga David Datro Fofana. Plus, Chelsea juga meminjam Joao Felix.

Untuk mengakali aturan Financial Fair Play, Chelsea memecah gaji para pemain baru ini dengan kontrak yang sangat panjang. Misalnya dalam kontrak Mudryk, klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu memecah beban keuangannya ke kontrak 8,5 tahun sehingga biaya per tahunnya menjadi relatif kecil.

Meski demikian mengikat pemain dengan kontrak sangat panjang juga menghadirkan risiko lain. Berkembangnya pemain menghadirkan potensi tuntutan kontrak baru, sebaliknya jika gagal menunjukkan performa yang diharapkan pun klub dalam posisi lebih lemah karena pemain terlindungi kontraknya.

"Anda tak bisa berpaling dari belanja besar-besaran ini. Saya enggak yakin soal ini, terasa enggak benar buat saya," kata komentator Sky Sports Gary Neville.

"Saya juga tak terkecoh dengan kontrak delapan tahun, itu menghadirkan risiko besar. Saya tak melihat bagaimana kontrak delapan tahun bisa dihormati kalau si pemain berkembang."

"Si pemilik klub bisa tampak seperti orang-orang paling pintar dalam dua tahun ke depan, atau mereka bisa tampak cukup bodoh. Rasanya enggak akan ada posisi tengah-tengah."

"Kita harus membiarkan waktu mengungkap bagaimana ini berjalan," imbuh mantan kapten Manchester United itu.