Manchester City di ambang hukuman dari Premier League, terkait pelanggaran finansial klub. Apa pemain-pemain muda The Citizens mau pada cabut saja?
Awal pekan ini, Premier League mendakwa Manchester City terkait pelanggaran finansial dalam periode 2009/2010 hingga 2017/2018. Bahkan kabarnya, bisa saja dilanjutkan periodenya sampai musim 2021/2022.
Manchester city dituduh manipulasi laporan pendapatan klub dan sponsor, mengakali nilai kontrak manajer dan pemain, sampai pemakaian dana pribadi bos klub.
Total ada setidaknya 100 kasus yang akan diinvestigasi. Pihak Man City mengaku terkejut atas pernyataan Premier League dan sudah siap berdebat andai lanjut ke meja hijau.
Beberapa hukuman menanti Manchester City. Paling 'kecil' hukumannya adalah pengurangan poin dan degradasi, paling 'besar' adalah pencopotan gelar juara dan didepak dari Liga Inggris!
Dirangkum dari media-media Inggris, investigasi dari pihak Premier League dinilai akan memakan waktu tidak sebentar. Manchester City boleh-boleh saja merasa aman, tapi para pemainnya dinilai akan terkena psikisnya.
Hal itu pun menyoroti para pemain mudanya. Punya masa depan yang cerah, apakah para pemain muda The Citizens rela terus bersama klub meski ada bayang-bayang hukuman? Atau mungkin, lebih baik cari tantangan baru?
Baca juga: Manchester City Desak Pep Guardiola Pergi? |
Dalam skuad tim utama Manchester City, ada tujuh pemain di bawah usia 25 tahun. Mereka adalah Julian Alvares (23 tahun), Erling Haaland (22 tahun), Cole Palmer (20 tahun), Phil Foden (22 tahun), Maximo Perrone (20 tahun), Rico Lewis (18 tahun), dan Sergio Gomes (22 tahun).
Para pemain muda tersebut masih terikat kontrak jangka panjang dengan durasi lima musim ke depan. Di bawah polesan manajer Pep Guardiola, para pemain mudanya dinilai akan mengeluarkan bakat-bakat terbaiknya.
Balik lagi, bayang-bayang hukuman buat Manchester City masih akan terus menghantui. Maka keputusan terbesar, sepertinya ada di hati sanubari setiap anak-anak mudanya.
