.webp)
Newcastle United dalam tren menanjak di bawah Eddie Howe. Final Piala Liga Inggris diyakini bisa menjadi titik lontar untuk kembali jadi raksasa.
Final Piala Liga Inggris mempertemukan Manchester United vs Newcastle United di Wembley, Minggu (26/2/2023) malam WIB nanti. Ini adalah final pertama Newcastle, sejak dikalahkan Manchester United pada laga puncak Piala FA 1998/1999 silam.
Perkara memenangi trofi, puasa The Magpies sudah lebih lama lagi. Terakhir kali Newcastle meraih trofi mayor adalah saat menjuarai Piala Fairs 1969 silam, sementara titel besar domestik terakhir adalah pada 1955 sewaktu juara Piala FA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Newcastle kemudian sempat bersaing untuk titel liga di awal era Premier League, hingga dua kali finis runner-up pada 1996 dan 1997. Tapi kemudian mengalami kemerosotan, sampai dua kali terdegradasi pada 2008/2009 dan 2015/2016.
Musim ini Newcastle punya harapan besar untuk kembali ke masa kejayaan. Bahkan untuk bertarung di persaingan teratas seperti saat awal abad 19 ketika mereka memenangi empat titel liga.
Akuisisi klub oleh Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman pada 2021 mengawali dimulainya era baru. Musim ini di bawah arahan Eddie Howe, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda serius telah bangkit dan kini tengah bersaing untuk empat besar Premier League, juga menatap final pertama malam nanti.
"Newcastle sudah menjadi raksasa tidur. Memenangi trofi ini akan mengubah segalanya, buat kota, itu akan sangat berarti besar," kata mantan pemain Newcastle Steven Taylor dikutip BBC.
"Ini mirip dengan era Bobby Robson, dengan faktor nuansa penuh harapan dan optimisme yang diciptakan Eddie Howe. Itu sudah mengembalikan Newcastle ke peta sehingga terlihat kembali."
"Enggak ada alasan Newcastle enggak bisa menuju laga ini dengan penuh percaya diri," imbuhnya.
(raw/cas)
