.webp)
Bak Manchester United, Luke Shaw menilai performa timnya mulai menurun sejak memenangi Piala Liga Inggris akhir bulan lalu. Hal itu dinilai berperan dalam kekalahan besar Setan Merah saat bertandang ke markas Liverpool.
MU kalah 0-7 dari Liverpool pada Minggu (5/3/2023) lalu. Itu menjadi kekalahan terbesar mereka dalam 91 tahun terakhir. Sempat memberikan perlawanan bagus hingga akhir babak pertama, mereka lalu tampil loyo dan kebobolan enam kali di babak kedua.
Hasil buruk nan memalukan tersebut sebetulnya cukup mengejutkan, sebab tepat sepekan sebelumnya mereka baru saja memenangi Carabao Cup dengan menundukkan Newcastle United 2-0 di Wembley. Itu merupakan gelar pertama MU dalam enam musim terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gary Neville: MU Kayak Anak-anak Sekolah |
Baca juga: Roy Keane: MU Balik Jadi Sirkus Lagi |
Namun Shaw menilai performa melawan Liverpool hanyalah efek lanjutan dari penurunan yang sudah terjadi sejak laga final itu. Sinyal-sinyalnya sudah muncul sewawktu MU menyingkirkan West Ham United di Piala FA beberapa hari berselang.
Meski menang 3-1, saat itu MU baru mencetak gol dan membalikkan keadaan di sepertiga akhir babak kedua. Sebelumnya, mereka kesulitan membongkar pertahanan lawan, terutama saat beberapa pemain inti disimpan.
"Kami perlu menampilkan performa bagus seperti yang sebelumnya pernah kami tunjukkan (di final Carabao Cup) karena kekalahan ini sungguh menyakitkan," ujar Shaw kepada MUTV, dikutip Reuters.
Baca juga: Mana nih, Casemiro dan Fred? |
Baca juga: MU Babak Belur di Anfield karena Kecapekan? |
"Berbagai kesalahan yang kami lakukan di babak kedua sangat tak bisa diterima. Kami tak menunjukkan karakter kami, tak ada mental bertarung, sebagai tim besar kami harusnya tampil lebih baik saat datang ke sini (Anfield)," jelasnya.
MU selanjutnya akan menghadapi Real Betis di leg pertama 16 besar Liga Europa, Jumat (10/3/2023) pukul 03.00 WIB. Laga itu menjadi pembuktian apakah Setan Merah bisa segera bangkit dari hasil buruk ini.
(adp/mrp)
