.webp)
Chelsea memecat manajer keduanya musim ini setelah mencopot Graham Potter. Kai Havertz memberikan indikasi bahwa tak semua pemain sedih dengan keputusan itu.
Chelsea memecat Graham Potter pada 2 April lalu setelah serangkaian hasil mengecewakan. Ia padahal baru tujuh bulan menjabat, sejak menggantikan Thomas Tuchel di awal musim, dari total kontrak lima tahun yang diberikan.
Tapi memang performa The Blues berantakan. Persentase kemenangan mereka hanya 38,7% di bawah Potter, hanya 12 kali menang dari 31 laga di seluruh ajang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil-hasil itu pula yang membuat manajemen Chelsea menjilat ludah sendiri, karena sedari awal menegaskan Potter dipilih untuk jangka panjang. Di dalam tim, kabarnya juga muncul keraguan dari para pemain untuk mengikuti instruksi eks manajer Brighton & Hove Albion tersebut.
Gelandang serang Chelsea Kai Havertz mengindikasikan bahwa kabar pemecatan Potter disambut positif oleh sejumlah pemain.
"Tentu saja, ada perasaan yang campur aduk buat semuanya. Entah berapa banyak pemain yang kami punya di skuad ya, tapi bukannya semuanya sedih atau senang," ujarnya dikutip Standard.
"Ada perasaan yang berbeda dari semua orang. Buat saya, tentu saja itu kabar menyedihkan. Kami melihatnya di media."
"Semuanya tahu sendiri dari media. Begitulah. Saya suka Graham dan suka dengan kinerjanya, itu saja," imbuhnya.
(raw/pur)
