.webp)
David de Gea menyebut "teror" untuk para penendang Brighton & Hove Albion jadi kunci sukses kelolosan Manchester United ke final Piala FA. Tapi, fans Setan Merah mungkin tidak sependapat.
De Gea jadi starter saat MU menghadapi Brighton di Semifinal Piala FA, Minggu (23/4/2023) malam WIB yang dihelat di Wembley. Sedari awal laga, De Gea harus waspada penuh karena gawangnya selalu diserbu para pemain Brighton.
Maklum Brighton memang unggul penguasaan bola mencapai 61 persen dan membuat 15 attempts. De Gea pontang-panting menyelamatkan gawangnya dari kebobolan, termasuk menepis dua peluang emas Brighton di waktu normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah 120 menit tanpa gol, laga harus dituntaskan dengan adu penalti dan MU tampil sebagai pemenang dengan skor 7-6 setelah penalti Victor Lindelof memastikan kelolosan timnya.
"Laga yang begitu ketat menghadapi tim yang sangat bagus dan bermain indah. Kami bisa lolos ke final lagi, tapi sebelum itu kami harus fokus ke laga penting hari Kamis nanti (menghadapi Tottenham)," ujar De Gea di BBC One.
"Kami selalu bersiap diri menghadapi adu penalti. Saya coba menakut-nakuti setiap penendang lawan. Penalti-penalti tim kami sempurna dan kami senang bisa lolos ke final," De Gea menambahkan.
De Gea boleh bilang kalau dia bisa memberikan tekanan kepada setiap penendang Brighton. Tapi, kecuali sepakan Soley March yang melayang ke angkas, De Gea selalu tertipu eksekutor lawan.
Bahkan De Gea cenderung diam dan tidak coba mengganggu, meski dia punya contekan soal arah tendangan pemain Brighton. Suporter MU pun bersuara di media sosial soal De Gea yang lagi-lagi tampil buruk saat adu penalti.
Mereka teringat kekalahan dari Villarreal di Final Liga Europa 2021, ketika De Gea tak bisa menyelamatkan satu pun dari 11 penalti lawan.
"MU masih bisa menang meskipun De Gea selalu bergerak ke arah yang salah dari setiap penalti!," ujar fans MU di Twitter.
"De Gea cuma menonton penalti seperti kami di rumah," timpal fans lainnya.
Untung saja MU lolos ke final, kalau tidak bisa-bisa David de Gea jadi bahan bully-an lagi seperti saat tersingkir dari Liga Europa tengah pekan kemarin.
Baca juga: Derby Manchester Pertama di Final Piala FA |
