De Gea Dibela Ten Hag, tapi Apa Masih Layak Dipertahankan MU?

London -

Erik ten Hag menolak menyalahkan David de Gea usai Manchester United kalah di final Piala FA. Namun, muncul desakan agar MU tidak menambah kontrak De Gea.

MU dipaksa mengakui keunggulan rival sekotanya, Manchester City, usai menyerah dengan skor 1-2 di Wembley, Sabtu (3/6). De Gea dianggap bersalah terutama atas terjadinya gol kedua lawan setelah turun minum.

Kiper Spanyol langsung dipaksa memungut bola jadi gawangnya sendiri setelah dibobol Ilkay Guendogan pada detik ke-13. Namun, gol penalti Bruno Fernandes menyeimbangkan kedudukan di akhir babak pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi hanya lima menit setelah kickoff babak kedua, gelandang Man City itu lagi-lagi menggetarkan gawang MU. De Gea disorot tajam karena gagal menghentikan sepakan Guendogan yang tidak kencang-kencang amat.

"Saat ini, saya tidak ingin membicarakan tentang perihal kritik karena kami semua bermain dengan baik di sepanjang musim ini, termasuk David de Gea," cetus Manajer MU Erik ten Hag di ESPN. "Dia bermain dengan fantastis di musim ini."

Seperti diketahui, gol Guendogan itu hanya satu dari blunder yang dilakukan David de Gea di sepanjang 2022/2023. Sebagian suporter MU mendesak supaya De Gea dilepas saja, apalagi kontraknya akan habis pada Juni mendatang.

Manchester United diyakini akan mengaktifkan opsi perpanjangan setahun di kontrak kiper berusia 32 tahun itu. Meski begitu, De Gea memungkinkan untuk tidak lagi menjadi kiper utama Setan Merah di musim depan.

MU sedang santer dikabarkan mendekati kiper Porto Diogo Costa. Namun, pemain berusia 23 tahun itu masih terikat kontrak sampai 2025 dengan klausul pelepasan sebesar 65 juta pound sterling (Rp 1,2 triliun).