Guardiola Tidak Mau Jadi Sir Alex Ferguson-nya Man City

Guardiola Tidak Mau Jadi Sir Alex Ferguson-nya Man City

Afif Farhan - Sepakbola
Rabu, 21 Jun 2023 19:40 WIB
LONDON, ENGLAND - MAY 28:  Josep Guardiola manager of FC Barcelona (L) greets Sir Alex Ferguson manager of Manchester United ahead of the UEFA Champions League final between FC Barcelona and Manchester United FC at Wembley Stadium on May 28, 2011 in London, England.  (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Foto: Shaun Botterill/Getty Images
Jakarta -

Pep Guardiola sudah samai prestasi Sir Alex Ferguson, menangi treble winners. Tapi manajer Manchester City itu berkelakar, nggak mau seperti Sir Alex.

Manchester City digdaya di musim 2022/2023. City samai prestasi sang tetangga, Manchester United di tahun 1999 dengan menangi treble winners alias tiga gelar dalam semusim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah ramai di sosial media, perdebatan siapa yang lebih hebat antara Pep Guardiola atau Sir Alex Ferguson. Meski begitu, kedua pelatih top tersebut saling memberi respek dan penuh hormat.

LONDON, ENGLAND - JUNE 3: Sir Alex Ferguson greets Pep Guardiola the head coach / manager of Manchester City during the Emirates FA Cup Final match between Manchester City and Manchester United at Wembley Stadium on June 03, 2023 in London, England. (Photo by James Williamson - AMA/Getty Images)Sir Alex dan Guardiola (Foto: Getty Images/James Williamson - AMA)

Baru-baru ini dalam wawancara bersama Catalunya Radio, Pep Guardiola yang lagi liburan di Barcelona diwawancarai soal dirinya yang sandingkan dengan Sir Alex Ferguson. Guardiola menanggapinya dengan santai.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak akan jadi Sir Alex Ferguson-nya Manchester City. Saya tidak ingin bertahan selama 25 tahun," jawabnya menyinggung soal Sir Alex yang melatih Manchester United (yang sebenarnya selama 27 tahun).

"Saya cuma ingin bertahan dengan Cris (istrinya Cristina Serra-red)," sambil tertawa.

Pep Guardiola tidak mau menanggapi hal itu lebih jauh. Yang pasti, eks pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu menikmati kehidupan di Kota Manchester dan akan menuntaskan kontraknya sebagai manajer Manchester City sampai musim panas 2025.

"Saya hidup lebih tenang di Inggris. Saya juga memiliki kehidupan di Spanyol," jelasnya.

"Saya selalu berusaha untuk tidak menarik banyak perhatian. Saya tidak begitu menanggapi apa yang mereka katakan (jurnalis dan fans sepakbola-red) tentang saya terutama di Manchester, tetapi tentu hal-hal seperti itu tak bisa dihindari," paparnya.

"Jika Anda tidak ingin pers mengatakan apapun tentang Anda, Anda dapat bekerja sebagai tukang batu seperti ayah saya," tutupnya.

(aff/cas)

Hide Ads