Saat Klub Manchester Campakkan Kiper Andalan: Dulu Hart, Kini De Gea

Saat Klub Manchester Campakkan Kiper Andalan: Dulu Hart, Kini De Gea

Kris Fathoni W - Sepakbola
Senin, 10 Jul 2023 15:40 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - OCTOBER 30: David de Gea of Manchester United gets congratulated on his performance by Erik Ten Hag the manager / head during the Premier League game between Manchester United and West Ham United at Old Trafford on October 30, 2022 in Manchester, United Kingdom. (Photo by Matthew Ashton - AMA/Getty Images)
David De Gea dan Erik Ten Hag . Foto: Getty Images/Matthew Ashton - AMA
Jakarta -

Manchester United baru sama mencampakkan David De Gea. Kisahnya mengingatkan nasib Joe Hart di Manchester City. Mereka dicampakkan walaupun sempat jadi andalan di dua klub Manchester itu.

De Gea, yang kontraknya di MU habis per awal bulan Juli, akhirnya terkonfirmasi akan pergi. Manchester United melepas David De Gea setelah 12 tahun pria asal Spanyol tersebut mengawal gawang Setan Merah.

"David meninggalkan United dengan rasa hormat terdalam dan apresiasi terhangat. David mencetak rekor klub baru untuk penampilan penjaga gawang dan clean sheet, masing-masing melampaui Alex Stepney dan Peter Schmeichel, menunjukkan betapa hebatnya dia sebagai pemain bagi kami ," tulis pernyataan klub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia akan dirindukan oleh kita semua yang bekerja sama selama 12 tahun terakhir. David akan selalu menjadi bagian dari keluarga Manchester United dan kami menantikannya, menyambutnya kembali ke Old Trafford di masa depan sebagai legenda klub," sambung tulisannya.

Cara Manchester United melepas David De Gea tetap dirasa kurang elegan oleh sejumlah kalangan. Salah satunya karena terjadi begitu saja, tanpa memberinya kesempatan untuk melakukan salam perpisahan yang layak di atas lapangan.

ADVERTISEMENT

"Kamu layak mengucapkan selamat tinggal di stadion dengan semua fans memberikan apresiasi kepadamu untuk semua kenangan indah itu," tulis Bruno Fernandes, gelandang andalan MU, yang terkesan menyindir cara klub memperlakukan David De Gea.

Kepergian De Gea yang sedemikian rupa membuatnya seperti dicampakkan oleh the Red Devils. Ia dilepas begitu saja, salah satunya karena kemampuannya dinilai tak cocok dengan visi Erik ten Hag yang menginginkan seorang ball-playing goalkeeper untuk Manchester United.

Kisah serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu. Ada Joe Hart yang menjadi "korban" visi Pep Guardiola di Manchester City.

Namun, kedatangan Guardiola pada tahun 2016 membuat Joe Hart harus meninggalkan posnya. Berbeda dengan De Gea yang masih sempat menghabiskan semusim bersama Ten Hag, Joe Hart sudah tak dipercaya Guardiola sedari menit pertama.

MANCHESTER, ENGLAND - MAY 13:  Goalkeeper Joe Hart of Manchester City celebrates winning the title as the final whistle blows during the Barclays Premier League match between Manchester City and Queens Park Rangers at the Etihad Stadium on May 13, 2012 in Manchester, England.  (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)Joe Hart semasa di Manchester City. Foto: Shaun Botterill/Getty Images

Pep Guardiola datang dan langsung merekrut Claudio Bravo untuk menjadi kiper pertama dengan Willy Cabalero ketika itu didaulat menjadi kiper kedua. Joe Hart dipersilakan angkat kaki.

"(Kesempatan) itu direnggut dariku, tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak lebih besar dari siapa pun dan jika itu memang jalan yang aku hadapi, ya sudah. Orang-orang di Manchester City senantiasa akan berada di dalam hatiku, aku akan selalu bersyukur. Tapi timnya, hierarkinya, mereka adalah pebisnis."

Sejarah kemudian mencatat Claudio Bravo juga terdongkel. Dalam perjalanan musim, Cabalero terus mengancam posisinya. Bahkan pada 1 Juni 2017, Pep Guardiola merekrut sesosok kiper yang dianggapnya lebih piawai sebagai ball-playing goalkeeper. Namanya Ederson, yang lantas menjadi kiper utama Manchester City.

(krs/pur)

Hide Ads