Penyerang Manchester United Marcus Rashford mengaku sempat ingin pergi di musim panas tahun lalu. Namun, Rashford akhirnya tetap bertahan karena Erik ten Hag.
Pesepakbola berusia 25 tahun itu menjalani musim yang mengecewakan sebelum kedatangan Ten Hag. Di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer lalu Ralf Rangnick (manajer interim), Rashford cuma membuat lima gol saja dalam 32 penampilan di sepanjang musim 2021/2022.
Pada prosesnya MU menyudahi musim hancur-hancuran. Setan Merah finis keenam dengan perolehan terendah (58 poin) dalam sejarah partisipasinya di Premier League.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum manajer datang, mungkin sedikit," ungkap Rashford dilansir the Guardian. "Namun, ini 'kan sepakbola, ini terjadi. Segalanya terjadi karena sebuah alasan, dan dia datang ke klub di waktu yang tepat untukku, timing-nya berhasil."
Akan tetapi, pada awal Juli 2022 Erik ten Hag ditunjuk sebagai manajer permanen Manchester United menggantikan Solskjaer. Rashford pun bersinar lagi dengan mencetak 30 gol untuk menandai musim terbaiknya di klub.
Rashford mengungkapkan, Ten Hag membuatnya menikmati sepakbola lagi yang berpengaruh pada perbaikan performanya di atas lapangan.
"Kebebasan, sebelumnya kami sedikit terlalu kaku, terkadang anda tidak menikmati sepakbola anda dan itu yang terjadi denganku. Aku tidak terlalu menikmati permainanku seperti yang seharusnya, seperti biasa aku menikmatinya," lanjut pemain internasional Inggris itu.
"Soalnya itu memengaruhi performaku dan pada akhirnya bagaimana diriku sebagai seseorang; jika aku tidak bahagia maka sulit bagiku bisa memainkan sepakbola terbaikku," Rashford menambahkan.
Performa impresif Marcus Rashford di musim lalu diganjar Manchester United. Rashford baru saja meneken kontrak baru berdurasi lima tahun, dengan kenaikan gaji signifikan menjadi 375 ribu pound sepekan (Rp 7,27 miliar).
(rin/mrp)