Start apik tidak bikin Tottenham Hotspur jemawa. The Lilywhites pantang bicara gelar juara Liga Inggris di awal musim.
Setelah hasil buruk musim lalu yang membuat mereka gagal tampil di kompetisi Eropa, Tottenham diragukan bisa bicara banyak musim ini. Pasalnya mereka juga ditinggal mesin gol andalannya Harry Kane.
Dengan adanya Kane saja, Tottenham sulit bersaing dengan rival-rivalnya di papan atas, lalu bagaimana ketika dia sudah pergi? Ditambah lagi Tottenham menunjuk Ange Postecoglu sebagai manajer yang minim pengalaman menangani tim papan atas Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keraguan itu makin terbukti ketika Tottenham tersingkir lebih dini di Carabao Cup 2023/024 karena kalah adu penalti dari Fulham. Meski demikian, klub London Utara itu mampu menjawab keraguan dengan mantap.
Kemenangan 2-0 atas Fulham membuat Tottenham kini memuncaki klasemen Liga Inggris dengan 23 poin, unggul dua poin dari Manchester City dan Arsenal di posisi kedua dan ketiga, serta tiga angka dari Liverpool di urutan keempat.
Hebatnya, Tottenham belum sekalipun kalah dari sembilan laga berlalu, mencetak 20 gol dan cuma kebobolan delapan gol. Absen dari kompetisi Eropa boleh dibilang menguntungkan Tottenham karena fisik para pemainnya selalu terjaga.
Start apik Tottenham ini mengingatkan publik pada keberhasilan Leicester City menjuarai Liga Inggris 2015/2016, yang diikuti Chelsea semusim berikutnya. Baik Leicester maupun Chelsea sama-sama habis tampil buruk di musim sebelumnya dan gagal ke Eropa.
Meski demikian, winger Tottenham Dejan Kulusevski tidak mau jemawa. Sebab Liga Inggris baru berjalan sembilan pekan dan apapun bisa terjadi ke depannya. Apalagi tim-tim belum memasuki fase jadwal padat di akhir tahun.
"Terlalu cepat untuk bicara soal gelar juara, kita lihat apa yang akan terjadi," ujar Kulusevski seperti dilansir Standard.
"Apapun bisa terjadi, jadi kami tidak perlu membicarakan itu karena kami harus menjalani hari dengan senyuman, latihan keras, dan tidak lupa siapa kami. Kami harus lebih baik setiap harinya."
"Penting sekali untuk tetap kerja keras dan rendah hati, jangan dengarkan kata orang. Lalu kita lihat di mana posisi kami saat akhir musim."
Baca juga: Betapa Berbahayanya Son-Maddison |
(mrp/yna)