.webp)
Sepakbola terus berkembang. Sebuah aturan bernama 'sin-bins' coba diterapkan di level kompetisi elite.
Menukil Guardian, International Football Association Board (IFAB) mengumumkan akan menerapkan 'sin-bins' di level yang lebih tinggi. Sebelumnya, aturan itu sudah dijajal di level grassroot.
Aturan 'sin-bins' adalah hukuman penalti 10 menit. Pemain yang membuat pelanggaran tertentu akan diusir keluar lapangan sejenak, sebelum boleh kembali ke lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sin-bins, yang jika diartikan berarti 'tempat sampah dosa', diterapkan untuk melindungi wasit dari pelatih dan pemain, dalam hal perdebatan di lapangan. Aturan ini sedianya sudah dijajal di Inggris, dengan 31 kompetisi akar rumput mencobanya.
Menurut catatan IFAB, tingkat perbedaan pendapat di Inggris meningkat dari musim lalu. Hingga periode yang sama, jumlahnya mencapai 347, ketimbang 165 musim lalu.
Dan aturan 'sin-bins' diklaim mengurangi perbedaan pendapat mencapai 38 persen di level akar rumput.
Belum jelas apakah aturan ini akan diterapkan di Liga Inggris atau tidak. Guardian menyebut, hal ini masih akan dibahas dalam pertemuan tahunan di Glasgow, Maret mendatang.
Selain 'sin-bins', peraturan kapten menjadi satu-satunya orang yang bicara dengan wasit juga akan dijajal. Biasanya, wasit akan dikerubungi banyak pemain jika ada keputusan yang dipertanyakan, dengan nantinya hanya kapten yang boleh bicara dengan pengadil di lapangan.
Selain sin-bins dan kapten, IFAB kabarnya juga membahas masalah Video Assistant Referee. Penerapan yang lebih luas kabarnya dibahas, di antaranya meninjau keputusan soal sepak pojok hingga kartu kuning.
VAR musim ini beberapa kali menimbulkan kegaduhan, bahkan di Liga Inggris.
(yna/krs)
