Manajer Manchester City Pep Guardiola mulai menebar psy war ke kubu Arsenal. Manajer The Gunners Mikel Arteta tak peduli dengan itu.
City tersendat lagi di Premier League usai diimbangi Tottenham Hotspur, Minggu (3/12/2023 malam WIB, dengan skor 3-3. Ini adalah hasil imbang ketiga beruntun juara bertahan.
Alhasil, City tertahan di posisi ketiga Klasemen Liga Inggris dengan 30 poin, selisih tiga angka dari Arsenal di puncak dan satu angka dari Liverpool di posisi kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil imbang sejatinya bisa terhindarkan andaikan City menuntaskan serangan balik di detik akhir laga. Alih-alih dibiarkan menyerang Tottenham, City dihentikan karena ada pelanggaran kepada Erling Haaland.
Keputusan wasit Simon Hooper ini membuat kubu City berang dan melakukan protes keras. Haaland jadi pemain paling vokal memprotes Hooper.
Usai pertandingan, Pep Guardiola selaku manajer juga mengeluhkan keputusan Hooper tersebut. Tapi, dia tidak akan bereaksi berlebihan layaknya Arteta saat Arsenal dikalahkan Newcastle United beberapa waktu lalu.
Saat itu Arteta juga memprotes keputusan wasit yang membuat gol Newcastle disahkan. Dia bahkan sampai mengumpat kepada wasit di sesi jumpa pers.
Terkait pernyataan Guardiola tersebut, Arteta tidak mau ambil pusing. Sekalipun itu adalah psy war untuk mengganggu Arsenal di puncak Liga Inggris, Arteta cuma mau fokus mengurus timnya.
"Tidak (tiga hasil imbang City menjadi penyuntik semangat). Semangat didapat dari melihat tim saya bermain dan bagaimana mereka bersikap setiap harinya, rasa lapar dan kemauan di setiap pertandingan, cara mereka menghadapi sesi latihan setiap harinya. Itu yang membuat saya semangat. Sisanya, kami tidak bisa kontrol," ujar Arteta di situs resmi klub.
"Saya tidak peduli dengan tim lain. Saya sudah cukup sibuk melihat tim saya sendiri."