Sampai Kapan Chelsea Jadikan Proses sebagai Alasan?

Sampai Kapan Chelsea Jadikan Proses sebagai Alasan?

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 12 Des 2023 10:20 WIB
Soccer Football - Premier League - Everton v Chelsea - Goodison Park, Liverpool, Britain - December 10, 2023 Chelseas Nicolas Jackson, Cole Palmer and Conor Gallagher look dejected after the match REUTERS/Molly Darlington NO USE WITH UNAUTHORIZED AUDIO, VIDEO, DATA, FIXTURE LISTS, CLUB/LEAGUE LOGOS OR LIVE SERVICES. ONLINE IN-MATCH USE LIMITED TO 45 IMAGES, NO VIDEO EMULATION. NO USE IN BETTING, GAMES OR SINGLE CLUB/LEAGUE/PLAYER PUBLICATIONS.
(Foto: REUTERS/MOLLY DARLINGTON)
London -

Setahun lebih sejak beralih kepemilikan, lalu berbelanja besar-besaran, Chelsea masih saja keteteran. Sampai kapan mau beralasan menikmati proses?

Musim ini adalah musim kedua Chelsea di bawah kepemilikan Todd Boehly dan konsorsiumnya. Klub London barat itu sudah menghabiskan sekitar 1 miliar paun untuk belanja pemain di bursa transfer.

Namun pendekatan jor-joran itu belum mendatangkan hasil. Chelsea saat ini masih kesulitan di Liga Inggris, tertahan di posisi 12 klasemen sementara Liga Inggris dengan lima kemenangan, empat kali imbang, dan tujuh kekalahan.

Chelsea diperkirakan masih akan mencari pemain baru lagi di bursa transfer musim dingin nanti, khususnya di lini depan. Manajer Mauricio Pochettino menyatakan perlunya menjembatani ekspektasi dan realita yang jaraknya saat ini masih terlalu jauh.

Eks gelandang Chelsea John Obi Mikel gemas dengan narasi yang dibangun bahwa klub butuh waktu dan masih dalam proses membangun ulang. Baginya saat ini Chelsea cuma kekurangan sosok pemimpin dan ketegasan di dalam tim.

"Apakah kita cuma akan diam saja dan bilang masih dalam proses membangun kembali? Enggak ada waktu buat itu. Kita perlu mulai menang. Saat saya melihat ke tim, itu dipicu ketiadaan pemimpin," ujarnya dilansir Football365.

"Pada laga lawan Everton, saya melihat ke lapangan, enggak ada satupun sosok pemimpin. Enggak ada yang muncul dan menghampiri koleganya lalu bilang 'Bangun! kalian lagi ngapain sih!' Ini yang dulu kami alami."

"Pemain-pemain seperti Didier Drogba, John Terry, dan Frank Lampard, saat Anda menjalani laga sampah, orang-orang ini menyadarkan Anda."

"Saya melihat ke manajer tim, saya enggak melihat dia berteriak ke para pemain untuk bilang 'Lakukan tugasmu! Bangunlah, pastikan kalian berlari dan memastikan kita memenangi pertandingan!'," imbuhnya.




(raw/bay)

Hide Ads