Chelsea belum mengalami peningkatan berarti secara hasil bersama Mauricio Pochettino. Tapi ide mengganti manajer dianggap salah kaprah.
Chelsea menelan kekalahan pada dua laga terakhirnya di Premier League. Mereka dihajar Liverpool 1-4 di Anfield, lalu takluk 2-4 di Stamford Bridge oleh Wolverhampton Wanderers.
Dua kekalahan beruntun itu bikin The Blues melorot ke posisi 11 dengan 31 poin. Mereka lebih dekat dengan Everton di zona degradasi (selisih 12 poin) dibanding dengan Tottenham Hotspur di zona Liga Champions (13 poin).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Buru-buru Pecat Pochettino, Chelsea |
Posisi ini sama dengan kala Chelsea memecat Graham Potter pada April tahun lalu. Potter kemudian digantikan Pochettino di musim panas, sementara Chelsea melanjutkan proyek ambisius dengan merekrut pemain-pemain muda berbanderol mahal.
Skuad Chelsea saat ini dibentuk dengan biaya lebih dari 1 miliar paun sejak kedatangan Todd Boehly sebagai pemilik baru. Tapi hingga kini mereka belum mendapatkan hasil yang cukup sesuai.
Cemoohan dari para suporter sendiri saat menjamu Wolves mengiringi kemunculan rumor pemecatan Pochettino. Akan tetapi klub kabarnya tak bisa mencopotnya karena bakal terhalang aturan Financial Fair Play (FFP), mengingat pesangon buat manajer asal Argentina itu bakal besar.
Eks kiper Manchester City dan Newcastle United Shay Given percaya ide memecat Pochettino seharusnya dihilangkan dari pikiran Chelsea. Sebab situasi saat ini bukanlah salah manajer.
"Enggak bisa terus-terusan memecat manajer. Tuchel itu dianggap sebagai salah satu manajer terbaik di dunia lho," ujarnya, menyebut manajer Chelsea sebelum Potter.
"Pasti ada sesuatu yang lain terjadi di balik layar, karena mereka pernah punya sejumlah manajer bagus di sana," imbuh Given dikutip BBC.
Baca juga: 'Chelsea Tak Punya Tempat untuk Sembunyi' |
(raw/aff)