Eks Petinggi Man City Minta Premier League Bergegas soal Kasus FFP

Eks Petinggi Man City Minta Premier League Bergegas soal Kasus FFP

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 22 Mar 2024 05:30 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - MARCH 16: Bernardo SIlva of Manchester City is congratulated by his team-mates after scoring his sides second goal during the Emirates FA Cup Quarter Final match between Manchester City and Newcastle United at Etihad Stadium on March 16, 2024 in Manchester, England. (Photo by Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images)
Foto: Getty Images/Chris Brunskill/Fantasista
Manchester -

Belum ada perkembangan berarti dari kasus pelanggaran aturan finansial oleh Manchester City. Eks petinggi Man City meminta Premier League bergegas.

Manchester City didakwa 115 pelanggaran aturan finansial oleh Premier League pada Februari 2023 lalu. Dakwaan itu dijatuhkan usai penyelidikan selama empat tahun lamanya.

Namun hingga kini belum ada perkembangan signifikan dari kasus tersebut. Sementara klub-klub lain seperti Everton dan Nottingham Forest sudah dijatuhi sanksi pengurangan poin karena melanggar Aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bos Premier League Richard Masters pada Januari lalu mengakui prosesnya butuh waktu karena skalanya berbeda. Tapi saat itu ia memastikan tanggal untuk sesi dengar pendapat sudah ditetapkan, namun ia tak bisa membocorkannya.

Mantan Chairman Man City David Bernstein mendesak Premier League untuk bergegas dalam penanganan kasus ini. Sebab berlarut-larutnya persoalan ini bukan cuma bikin resah lingkungan Premier League, namun juga para suporter Man City sendiri.

ADVERTISEMENT

"Saya tak tahu dakwaan-dakwaannya. Saya tak tahu bagaimana mereka menelaah situasi. Anda mesti menanganinya dengan luar biasa serius dan perlu punya rencana-rencana cadangan," ujar Chairman Man City era 1998-2003 itu.

"Tapi menurut saya kuncinya adalah kecepatan dan waktu. Kasus ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut."

"Menurut saya buat otoritas menangani 115 dakwaan itu agak kebanyakan dan saya akan membayangkan kenapa mereka tak mengambil saja enam atau 10 dakwaan kunci dari sudut pandang mereka untuk ditangani dan coba diselesaikan, karena kalau tidak ya bisa lama banget."

"Saya rasa ungkapannya adalah 'Justice delayed is justice denied' (terlambat memberikan keadilan adalah ketidakadilan juga), jadi menurut saya mereka perlu bergerak dengan kasus ini," imbuhnya kepada Sky Sports.




(raw/adp)

Hide Ads