.webp)
Manchester United kini lebih hati-hati belanja. Setan Merah nggak bakal jor-joran beli pemain dengan harga selangit, kecuali jika si pemain masih muda dan berpotensi!
Dalam satu dekade terakhir, Manchester United kerap belanja membeli pemain dengan harga tinggi. Sebut saja seperti Paul Pogba, Harry Maguire, Romelu Lukaku, Jadon Sancho, sampai Antony.
Celakanya, para pemain dengan harga mahal sampai di atas Rp 1 triliun itu tidak membuat skuad Setan Merah lebih baik. Tak sedikit berakhir dengan drama, kemudian malah dijual dengan banting harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manchester United di bawah kepemilikan baru Sir Jim Ratcliffe kini mulai berhati-hati belanja. Pemilik INEOS itu mau mengerem kebiasan buruk MU yang tak segan keluar kocek besar demi membeli pemain 'bintang'.
Hal itu pun turut diutarakan oleh manajer Erik ten Hag. Tim pencari bakat bakal jadi pilar utama, untuk menentukan perekrutan pemain-pemain muda yang punya potensi.
"Dasar-dasarnya telah diperkuat. Ada banyak hal yang dipertimbangkan oleh tim pencari pakat dan rekrutmen," ujarnya dilansir dari Daily Mail.
"Kami perlu struktur yang kuar untuk menentukan kebijakan transfer," tegasnya.
Meski tak dipungkiri, Manchester United masih harus belanja pemain demi menambal lubang-lubang di dalam skuad. Leny Yoro, bek tengah berusia 18 tahun dan penyerang Joshua Zirkzee telah didatangkan.
"Pemilik baru mengajak saya untuk bicara lebih banyak soal proses transfer pemain. Ini awal yang bagus," ungkap Erik ten Hag.
"Kami punya tim baru yakni Dan [Ashworth], Jason [Wilcox] dan Christopher [Vivell] untuk merekrut pemain dan mereka punya pengetahuan bagus tentang pasar yang membantu saya," tutupnya.
