Pep Dukung Kritik Rodri soal Jadwal: Pemain Harus Protes!

Pep Dukung Kritik Rodri soal Jadwal: Pemain Harus Protes!

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Sabtu, 21 Sep 2024 13:30 WIB
LONDON, ENGLAND - MAY 25: Manchester City manager Pep Guardiola and Rodri of Manchester City look dejected after full time during the Emirates FA Cup Final match between Manchester City and Manchester United at Wembley Stadium on May 25, 2024 in London, England.(Photo by Jacques Feeney/Offside/Offside via Getty Images)
Pep Guardiola dukung keluhan Rodri soal jadwal padat (Offside via Getty Images/Jacques Feeney/Offside)
Manchester -

Pep Guardiola mendukung penuh keluhan Rodri soal padatnya jadwal pertandingan. Menurutnya pemain harus berani bicara lantang.

Mulai musim 2024/2025, UEFA menerapkan format baru untuk Liga Champions. Jumlah peserta babak utama bertambah menjadi 36 klub.

Perubahan format dan penambahan peserta juga terjadi di Piala Dunia Antarklub. FIFA menggagas ajang tersebut menjadi 32 tim mulai musim ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tentu membuat jadwal tanding makin padat dan menguras fisik pemain. Alhasil, musim baru berjalan dua bulan, banyak pemain sudah bertumbangan di berbagai liga.

Gelandang Manchester City dan Timnas Spanyol Rodri sudah mengutarakan keluhan soal jadwal padat itu. Dia bahkan menilai ada potensi pemain akan mogok jika FIFA dan UEFA tidak mendengarkan aspirasi pemain.

ADVERTISEMENT

Rodri pun mendapat dukungan dari pemain maupun pelatih. Kali ini giliran Guardiola yang menilai langkah Rodri sudah tepat untuk mengeluhkan jadwal yang makin padat.

Sebab pemain punya kuasa besar untuk menentukan mengingat mereka adalah akto utama di lapangan.

"Saya yakin betul jika mau ada perubahan besar, maka pemain yang harus memulai dan sudah banyak yang bicara kan," ujar Guardiola di Daily Mail.

"Satu-satunya cara untuk mengubah pengaturan jadwal adalah denga bersuara dan melakukan sesuatu."

"Sepakbola bisa jalan tanpa manajer, direktur olahraga, pemilik, dan media, tapi tanpa pemain, sepakbola tidak bisa jalan. Mereka satu-satunya yang punya kekuatan untuk itu."

"Bukan cuma di negara ini saja yang sudah bicara, tapi di seluruh dunia, orang-orang mulai bicara. Kita lihat saja."

(mrp/aff)

Hide Ads