De Ligt: Performa Buruk MU Salah Pemain, bukan Amorim

De Ligt: Performa Buruk MU Salah Pemain, bukan Amorim

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Senin, 29 Sep 2025 08:00 WIB
BRENTFORD, ENGLAND - SEPTEMBER 27: Kobbie Mainoo (L), Bruno Fernandes and Matthijs de Ligt of Manchester United look dejected after Mathias Jensen of Brentford (not pictured) scores his teams third goal during the Premier League match between Brentford and Manchester United at Brentford Community Stadium on September 27, 2025 in Brentford, England. (Photo by Justin Setterfield/Getty Images)
Pemain Manchester United yang pantas dikritik karena performa buruk tim. (Getty Images/Justin Setterfield)
London -

Matthijs de Ligt coba membela manajer Manchester United Ruben Amorim yang lagi disorot karena performa buruk tim. Menurut De Ligt, itu tanggung jawab pemain.

MU harus menelan hasil negatif lagi saat melawat ke kandang Brentford, Minggu (27/9/2025) malam WIB, setelah takluk 1-3. MU sempat mendapat penalti tapi gagal dieksekusi Bruno Fernandes.

Ini adalah kekalahan ketiga dari enam pertandingan MU di Premier League sehingga terpuruk di posisi ke-15 dengan tujuh poin. Hasil yang menambah buruk musim ini Setan Merah yang sudah tersingkir di Babak Kedua Carabao Cup usai kalah dari Grimsby.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Performa ini tentu tidak sebanding dengan belanja besar yang dilakukan tim musim panas. Mereka sudah menghabiskan lebih dari 200 juta paun untuk memboyong Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko.

ADVERTISEMENT

Bahkan pergantian manajer dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim yang sudah hampir setahun tidak membawa perubahan sama sekali. Mereka bahkan belum pernah menang back-to-back selama ditangani Amorim.

Situasi ini membuat Amorim disorot habis dan dianggap bukan sosok yang tepat untuk jadi manajer MU. Tapi, De Ligt membela manajer asal Portugal itu dengan menyebut performa buruk tim adalah karena kesalahan pemain.

"Memang lebih mudah mencari kesalahan manajer, tapi pada akhirnya pemain di lapangan yang menentukan," ujar De Ligt seperti dikutip ESPN.

"Kami tidak bisa bilang soal bagaimana kami kebobolan, atau bagaimana kami bisa terus diserang karena kami memang tidak tahu, Anda semua selalu bicara soal sistem (formasi 3-4-3)," sambungnya.

"Itu juga harus dibarengi dengan fokus, konsentrasi, dan jika itu tidak ada saat momen penting, maka bisa jadi perbedaan."




(mrp/pur)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads