Roma sebenarnya masih dijagokan sebagai salah satu kandidat juara musim ini, usai melakoni start yang terbilang cukup oke. Bahkan mereka sempat dua pekan menguasai puncak Serie A, meski akhirnya bertahan di seputaran posisi 2 dan 3 klasemen.
Namun, setelahnya Roma seperti kehilangan kekuatan. Selepas mengalahkan Lazio 2-0 pada 8 November lalu, performa Giallorossi terjun bebas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma hampa kemenangan, barisan depan Roma yang di awal musim begitu perkasa malah menjadi tumpul. Total hanya empat gol dibuat di seluruh kompetisi, dengan yang terbanyak adalah saat main imbang 2-2 dengan Bologna.
Meski punya Edin Dzeko, Gervinho, Alessandro Florenzi, dan Mohamed Salah di lini depan, Roma sangat kesulitan membuat gol. Catatan buruk ini lantas berdampak langsung pada penampilan mereka.
"Mengambil risiko itu artinya kami ingin mencetak gol dengan berbagai acara dan mencari alternatif lainnya. Kami harus menemukan lagi semangat yang kami punya sampai laga derby kemarin, dan catatan negatif ini harus dituntaskan hari Minggu nanti," ujar pelatih Roma, Rudi Garcia, seperti dikutip Football Italia.
"Ini jadi harus pembelajaran untuk para pemain bahwa ketika kami bermain ragu-ragu, kami akan bermain tanpa arah. Kami harus menemukan lagi kepercayaan diri dan antusiasme kami. Hanya kami yang bisa melakukannya," sambungnya.
"Laga hari Minggu melawan Genoa sangat penting, kami butuh kemenangan, dan saya akan fokus untuk membuat tim menghadapi laga itu dalam kondisi terbaik."
"Saya akan bicara kepada para pemain, tapi kami tidak punya alibi apapun malam ini. Kami sudah menunjukkan semangat kami melawan Napoli dan kami sadar bahwa kami bisa bermain di level yang sama seperti saat melawan Napoli, tapi malam ini... saya tidak tahu apakah kami semua tahu betapa pentingnya klub ini dan kami harusnya bisa mengalahkan klub Serie B di kandang," tuntas Garcia.
(mrp/rin)