Milan selamat dari kekalahan berkat gol di menit-menit akhir kala menjamu Frosinone di San Siro, Minggu (1/5/2016) malam WIB. Diavolo Rossi bahkan langsung kebobolan di menit kedua oleh Luca Paganini.
Frosinone menutup babak pertama dengan unggul 2-0 usai Oliver Kragl menggandakan skor jelang jeda. Milan kemudian menipiskan selisih usai Carlos Bacca bikin gol di awal paruh kedua, tapi Frosinone kembali memberikan pukulan melalui gol Federico Dionisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brocchi menerima bahwa hasilnya tak cukup bagus karena belum memperbaiki laju tim. Di sembilan partai terakhir, mereka baru menang satu kali dan ini adalah hasil imbang keempat. Tapi Brocchi melihat ada perbaikan secara mental, yang sebelumnya tampak lemah.
"Saya melihat respons tangguh dari sebuah tim yang ingin kembali menyelamatkan laga dengan segala upaya dan dengan kebanggan besar kami mempertaruhkan kans memenangi ini di titik darah penghabisan," ujarnya kepada Mediaset Premium.
"Kami kebobolan tiga gol dalam tiga kali kesalahan individu, bukan karena problem taktik. Sayangnya kita di sini bicara soal Milan yang kebobolan tiga kali di San Siro, tapi juga punya upaya membentur tiang dua kali dan sebuah penalti yang diamankan."
"Dalam empat laga di mana saya duduk di bench, kami sudah menunjukkan kerapuhan. Tapi hari ini saya melihat sebuah reaksi tangguh dan Milan tidak menghilang begitu saja, kami tetap ada di laga secara keseluruhan."
"Kalau Anda rapuh dan tak punya kebanggaan, Anda tak bangkit dari ketertinggalan 1-3. Kalau Anda mengatakan ini adalah performa negatif di sisi pertahanan, ketika Frosinone mencetak tiga gol dari hanya empat percobaan, saya tak bisa setuju," tandasnya dikutip Football Italia.
Brocchi baru empat kali mendampingin Milan sebagai pelatih, usai menggantikan Sinisa Mihajlovic. Sejauh ini di baru meraih satu kemenanga, dua kali imbang, dan satu kali kalah. (raw/mrp)