Ada Hart, Torino Merasa seperti Punya Rolls-Royce

Ada Hart, Torino Merasa seperti Punya Rolls-Royce

Meylan Fredy Ismawan - Sepakbola
Jumat, 21 Okt 2016 13:33 WIB
Foto: Getty Images/Valerio Pennicino
Turin - Torino bagai mendapatkan durian runtuh dengan kedatangan Joe Hart pada awal musim ini. Mereka sekarang merasa seperti memiliki sebuah mobil mewah.

Hart, yang tadinya berstatus kiper utama di klub top Liga Inggris, hijrah ke Italia. Dia dipinjamkan Manchester City ke Torino, sebuah klub papan tengah Serie A.

Hart tak lagi dibutuhkan di City karena tak cocok dengan selera manajer baru Pep Guardiola. Penjaga gawang timnas Inggris itu dianggap kurang mumpuni untuk urusan membangun serangan dari belakang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, Hart langsung jadi pilihan utama di Torino. Dia mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Sinisa Mihajlovic.

Hart sejauh ini telah tampil cukup baik di Torino. Kiper berusia 29 tahun itu mencatat dua clean sheet dalam enam pertandingan bersama Il Toro.

"Memiliki seorang penjaga gawang seperti dia mengubah mood di ruang ganti. Kami merasa seperti telah membeli sebuah Rolls-Royce dan level kepercayaan diri kami melambung tinggi," ujar gelandang Torino, Joel Obi, seperti dikutip The Sun.

"Dia bekerja keras dan langsung fokus pada tugasnya sejak hari pertama. Anda akan berpikir dia sudah menjadi bagian klub ini selama beberapa tahun. Sebagian orang merasa dia diperlakukan dengan buruk di City, tapi dia tidak menginginkan simpati dari siapapun. Dia cuma ingin bermain sepakbola," tambah Obi.

Hart ikut berkontribusi atas hasil-hasil bagus yang didapat Torino akhir-akhir ini. Timnya tak terkalahkan dalam lima laga terakhir di Serie A dan sekarang menduduki posisi keempat di klasemen sementara.

"Dia memotivasi tim dan mendorong setiap pemain untuk mengerahkan segalanya. Dia mengatakan hal-hal seperti 'lakukan tugasmu dan aku tak akan kebobolan'. Saya pikir hasrat tidak ingin gagal telah menjadi faktor penting bagi kami," ujar Obi.

"Dia benci kebobolan dan, jika dia kebobolan, reaksinya menunjukkan betapa kami telah gagal sebagai sebuah tim," katanya. (mfi/rin)

Hide Ads