Bahkan, kedua gol tersebut dibuat di satu laga, yakni di pekan ketiga -- unggul 2-1 atas Crotone. Artinya, dalam 10 pertandingan Empoli tidak mencetak gol.
Setelah mengalahkan Crotone, klub berjulukan "Azzurri" itu menorehkan rekor terburuk dalam sejarahnya di Serie A: gagal menyentuh gawang tim lawan dalam 8 pertandingan berturut-turut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapakah pahlawan Empoli itu? Massimo Maccarone. Ketika membuka skor di menit 12, dia sekaligus menyudahi paceklik gol timnya selama 766 menit.
Maccarone mengukir gol lagi di menit 44, menyelingi gol kedua yang dibuat Manuel Pucciarelli di menit 23. Empoli menutup pertandingan dengan gol Riccardo Saponara di pengujung babak kedua.
Maccarone bukanlah nama asing di sepakbola Italia. Sebaliknya, ia terlalu lama beredar, sampai-sampai masih bertahan di level tinggi di kala usianya sudah 37 tahun.
Meski kariernya awet, Maccarone tak pernah mencapai level sangat tinggi. Ia pernah lumayan terkenal ketika bermain di Liga Inggris dan memperkuat Middlesbrough di awal era 2000-an. Ia sempat bermain bersama nama-nama beken seperti Allen Boksic, Gareth Southgate, Juninho, Gaizka Mendieta, Boudewijn Zenden, Jimmy Floyd Hasselbaink, Michael Reiziger, Mark Viduka, dan Stewart Downing.
![]() |
Namun permainan terbaiknya adalah di Siena (2006-2010), pada saat mengoleksi total 40 gol dalam empat musim di Serie A.
Di luar itu, Empoli adalah jodoh terbaik Maccarone. Dia bisa merasakan berkarier di Inggris pun setelah tampil lumayan selama dua musim untuk klub tersebut. Padahal Empoli kala itu (2000-2002) masih bermain di level Serie B -- tapi Middlesbrough terlanjur kepincut.
Maccarone kembali ke klub lamanya itu pada musim panas 2011, dan bermain selama tiga musim di Serie B. Ketika Empoli promosi ke Serie A di musim 2014/2015, manajemen tim mempertahankan penyerang kelahiran 6 September 1979 itu -- sampai sekarang.
(a2s/din)