.webp)
Roma kalah 0-1 saat bertandang ke Juventus Stadium, Minggu (24/12/2017) dinihari WIB. Satu-satunya gol yang membedakan kedua tim dicetak Medhi Benatia pada menit ke-18.
Daniele De Rossi dkk. cukup kerepotan di babak pertama, lalu mulai keluar dari tekanan di babak kedua. Oleh karena itu, meski punya penguasaan bola hingga 57%, anak-anak ibu kota tak banyak menebar ancaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Roma Eusebio Di Francesco mengakui di paruh pertama timnya kesulitan karena pressing agresif tuan rumah. Namun dia melihat ada sejumlah hal positif dari dominasi Roma di 20 menit terakhir.
"Kami meningkat di babak kedua. Juve memetik keunggulan dalam dari gangguan dalam situasi sepak pojok dan kami mungkin tim yang paling membuat mereka kerepotan di Turin belakangan ini," ujar Di Francesco kepada Mediaset Premium, dikutip Football Italia.
"Di babak pertama, kami lambat dalam menekan dan Juventus mungkin mengambil pendekatan lebih agresif dari awal. Saya tak datang ke sini untuk kalah 0-1, tapi untuk memainkan laga. Juventus menginterpretasikannya dengan lebih baik, tapi kami tetap dalam persaingan untuk menang dan menciptakan kesulitan untuk Juve, yang hanya bisa dilakukan sedikit tim."
"Itu seharusnya memberikan kami kekuatan. Saya sempat meminta tim untuk lebih terorganisasi di tengah, tapi kami sedikit kehilangan arah seiring berjalannya waktu. Kami meregang dan terjadi salah umpan."
"Di akhir, kami memojokkan Juve kembali dan benar-benar membuat mereka dalam tekanan, yang berarti level kebugaran bukanlah sebuah isu. Kami mendominasi mereka di 20 menit terakhir dan ada penyesalan-penyesalan bahwa kami tak bermain seperti itu lebih awal," imbuhnya.
Kekalahan ini membuat Roma tertahan di posisi empat klasemen dengan nilai 38 dari 17 laga. Mereka tertinggal tujuh poin dari Napoli di posisi teratas, enam angka dari Juventus di tempat kedua, dan dua poin dari Inter Milan di urutan tiga, dengan ketiganya sudah bermain 18 kali. (raw/mfi)
